BANGKEP-Sepekan terakhir, kawasan Kota Salakan sebagai ibukota dari Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), terjadi pemadaman bergilir. Pemadaman yang terjadi tidak menentu, sering terjadi siang hari, dan terkadang pada malam hari.

Atas persoalan tersebut, DPRD Kabupaten Bangkep mengundang pihak terkait untuk dengar pendapat pada Jumat (3/8). Pihak yang diundang adalah PLN Rayon Salakan, Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Kelistrikan, serta Plt Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bangkep.
Diketahui dalam dengar pendapat yang dipimpin Ketua DPRD Bangkep Muh Risal Arwie SPdI, terjadinya pemadaman bergilir dikarenakan beberapa mesin pembangkit PLTD Salakan mengalami kerusakan di beberapa bagian. Kerusakan tersebut mengakibatkan suplai daya listrik untuk kawasan ibu kota Salakan berkurang.
Kepala Kantor PLN Sub Rayon Salakan, Rahmad, menjelaskan kondisi listrik di Salakan terjadi defisit 760 kW dari daya mampu mesin terpasang 2100 kW. Sementara akibat kerusakan mesin daya mampu berkurang menjadi 1350 kW dari beban puncak 2150 kW. Kerusakan mesin terjadi sejak 19 Juli 2018 pada dua mesin pembangkit baik nesin sewa maupun milik PLN.
Menanggapi krisis listrik di Salakan, Rahmad mengatakan pihaknya tengah memperbaiki mesin yang rusak. “Perbaikan mesin PLN akan memerlukan waktu sekitar satu bulan. Mesin sewa KIP memerlukan wakti seminggu,” jelasnya.
Sementara secara umum kondisi listrik di Salakan saat ini sedang kritis meskipun tidak terjadi gangguan. Pasalnya PLN di Salakan tidak memiliki mesin cadangan. Mengatasi persoalan ini, pihak PLN bersama dengan Pemkab Bangkep akan mendatangkan mesin pembangkit pln sebesar 3000 kW atau 3 MW pada November 2018 mendatang. “Sambil menunggu mesin 3 MW datang, dalam waktu dekat akan didatangkan mesin sea Krista Inti pada Oktober sebesar 700 kW,” jelas Rahmad.
Sementara Risal Arwie menambahkan, agar persoalan listrik di Bangkep mudah diatasi kedepan, meminta pihak GM PLN Sulutenggo menaikkan status PLN di Salakan dari sub rayon menjadi rayon.(bar)