PALU KOTA

Pemadaman Bergilir di Palu Masih Berlanjut

Ilustrasi mati lampu (@jpnn.com)
Dilihat
Ilustrasi mati lampu (@jpnn.com)

PALU – Pemadaman listrik bergilir yang terjadi sejak Sabtu (7/1) pekan lalu, masih akan terjadi di wilayah Kota Palu dan sekitarnya. Penyebabnya pun masih sama, PLN mengalami defisit daya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemadaman disebabkan karena penurunan daya mampu pada PLTU Jeneponto karena keterlambatan pasokan bahan bakar batu bara. Ditambah lagi karena PLTU Barru (Sulawesi Selatan) yang mengalami gangguan pada salah satu boiler. Kemudian diperparah dengan turunnya daya mampu PLTU PJPP Panau karena keterbatasan stok batu bara.

Akibatnya, sistem Sulawesi Bagian Selatan dan Sulawesi Tengah mengalami defisit sebesar kurang lebih 145 megawatt (MW) saat beban puncak malam hari. Sehubungan dengan kondisi tersebut, maka sebagian wilayah Kota Palu dan sekitarnya, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, dan Tentena, terkena dampak defisit daya mampu tersebut.

Menurut Assistant Officer Administrasi Umum PT PLN Area Palu, Prayudha Fasya Perdana, hal ini akan menyebabkan penyaluran energi listrik ke sistem Sulteng tidak maksimal. Untuk sistem Sulteng akan mengalami defisit daya sekitar 10-15 MW. Maka dari itu kata Yudha, masyarakat dan industri diimbau agar melakukan penghematan penggunaan listrik terutama pada jam 17.00 – 22.00 Wita.

“Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih,” tuturnya.

Jika sebelumnya diperkirakan permasalahan yang berujung pada pemadaman bergilir berdurasi empat jam sehari tersebut, berlangsung hingga Selasa (10/1), ternyata masih berlanjut. Dikonfirmasi kemarin (11/1), PLN Area Palu belum dapat memastikan sampai kapan permasalahan tersebut teratasi. Soal penyebabnya kata Yudha, masih sama dengan sebelumnya.

Menurut dia, pihak PLN Area Palu masih menyiapkan jadwal pemadaman hingga Minggu (15/1). “Belum ada info atau pemberitahuan dari PLTU Jeneponto dan Barru,” ujar Yudha.(fdl)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.