EKONOMI

Pelayanan Pelabuhan Pantoloan Dinilai Lamban

Dilihat
Sejumlah kapal yang tertahan di sekitar pelabuhan Pantoloan Palu, Minggu (18/6). (Foto: Mugni Supardi)

PALU – Penyedia jasa pelayaran dirugikan dengan lambatnya proses bongkar muat di pelabuhan Pantoloan. Pasalnya kapal yang sudah berhari-hari berlabuh di Pelabuhan, beberapa diantaranya masih tertahan dan belum bisa sandar ke pelabuhan untuk bongkar muatan.

Apalagi jelang Idul Fitri seperti saat ini, yang dimuat merupakan kebutuhan pokok  seperti sembako yang jelang Idul Fitri.

“Barang-barang ini kan kejar moment. Kalau barangnya lambat dibongkar, moment pemasarannya juga sudah lewat,” sebut sumber yang meminta namanya tidak dikorankan, Sabtu (17/6).

Dari informasi terakhir yang dihimpun media ini ter tanggal 17 Juni, Kapal Sungai Mas yang tiba di Pelabuhan Pantoloan Minggu (11/6) baru bisa sandar ke pelabuhan untuk melakukan bongkar muatan tiga hari berikutnya, Rabu (14/6). Serta hingga Sabtu (17/6) Kapal Sungai Mas masih dalam proses bongkar muatan. Sementara Kapal Meratus Kendari yang tiba Sabtu (10/6), sandar di dermaga penumpang Minggu (11/6), sesuai jadwal Minggu pagi (18/6) selesai seluruh kegaitan dan siap berangkat namun tidak sesuai jadwal, Kapal Meratus Kendari baru akan berangkat sore hari.

Sedangkan Kapal Meratus Tangguh yang tiba Selasa (13/6), baru bisa sandar di pelabuhan, kemarin (18/6) setelah menunggu antrean selama 5 hari.

Selain dirugikan dari segi barang yang lambat didistribusikan, pihak pelayaran juga harus menanggung biaya selama labuh dan yang paling dirasa merugikan ialah karena selama berlabuh, mesin kapal harus tetap hidup.

“Kita rugi dalam banyak hal. Yang pertama, barang lambat didistribusikan. Kedua, harus membayar cash selama labuh. Ketiga,yang paling merugikan dari segi bahan bakar yang terus terbuang karena mesin kapal harus tetap hidup,” pungkasnya. (Saf)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.