PALU-Pimpinan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Haji dan Umrah (PPIH) PT. Menara Babussalam, H. Mustamin Umar, kepada Radar Sulteng mengklarifikasi berita sebelumnya yang menyebutkan bahwa akan dilakukan Umrah untuk warga Kota Palu dan sekitarnya pada akhir Januari 2022. Menurut Haji Mustamin, ada sedikit pergeseran dalam jadwal pelaksanaan ini, yakni sebuah pertimbangan yang matang untuk kenyamanan Umrah.
“ Dengan pertimbangan yang matang, maka pelaksanaan Umrah yang digelar oleh PT Menara Babussalam akan digeser pada bulan Februari 2022, “ kata H. Mustamin Umar, Kamis (6/1).
Perkembangan ini setelah ada konfirmasi untuk pimpinan PPIH Babussalam agar berangkat pada 21 Januari ke Arab Saudi dalam rangka melakukan penjajakan lebih awal, sebagai pertanggungjawaban dalam urusan travel dan pemberangkatan jamaah umrah nanti.
“ Saya berangkat sendiri dulu tanpa jamaah. Supaya pasti. Gunanya untuk melihat, merasakan, seperti apa aturan dan mekanisme yang dijalankan oleh tuan rumah Arab Saudi saat ini, “ ungkapnya.
Dijelaskannya, perubahan jadwal untuk sambil menunggu karantina, namun bila ada travel yang akan berangkat Januari ini, itu tergantung jamaahnya. Kalau jamaahnya mau mengikuti aturan karantina dengan sekian hari lamanya, yaitu sekitar 14 hari untuk WNI yang berada di luar Indonesia, dan 5 hari di Saudi, atau totalnya 19 hari. Cukup lama.
“ Sehingga Babussalam mengundurkan waktu pemberangkatan, dengan pertimbangan adalah masalah karantina yang cukup lama. Terutama bagi PNS yang mau berangkat. Berapa lama kasian cutinya. Apakah pas. Ini sangat lama, untuk mengikuti waktu seperti ini, “ papar Mustamin.
Menurut H. Mustamin bila waktu karantina yang begitu lama, tentunya akan berdampak pada biaya-biaya yang akan timbul nanti, hingga membengkak. Selain biaya karantina yang akan bertambah, juga biaya perhotelan, dan biaya akomodasi lainnya.
“ Insya Allah sebagaimana kita komitmen dengan jamaah yang ditunda pemberangkatannya sejak 27 Februari 2020 berkisar 100 orang, maka ini yang diagendakan pemberangkatannya lebih awal. Dengan catatan, jika ada penambahan atau kenaikan harga terkait masalah visa dan hotel, juga terkait masalah maskapai itu bukan kewenangan travel. Sebab kami tidak serta merta menaikan biaya. Tetapi yang kita wanti-wanti dua ini, yakni visa dan pemondokan hotel, “ beber H. Mustamin.
Dikatakannya, kenapa hotel, karena kita menggunakan hotel di Mekkah dan Madinnah. Kalau di Indonesia, khusus Jakarta kalau Babussalam itu berangkat pagi dari Palu dengan pesawat Garuda, terus menunggu ke Bandara sekitar 3 jam, lalu berangkat ke Arab Saudi. Nanti pulangnya baru bermalam semalam di Hotel. Jadi tidak ada kenaikan biaya hotel untuk di Jakarta. Nanti pulangnya dari Arab Saudi baru menginap semalam di Jakarta.
Diberitakan sebelumnya, PPIH PT. Menara Babussalam bakal memberangkatkan kembali jamaah umroh ke Arab Saudi, setelah sebelumnya sempat tertunda hampir dua tahun akibat pandemi Covid-19 melanda dunia.
Namun H. Mustamin Umar berharap, aturan dari Kemenag RI khususnya Satgas Penanganan Covid-19 bekerjasama dengan pemerintah Arab Saudi bisa memberikan sedikit keringanan terkait karantina. Belum lagi katanya permasalahan vaksin, sekalipun kini pemerintah Arab Saudi sudah menerima jamaah yang menggunakan vaksin Sinovac, tetapi juga harus mendapatkan vaksin pendamping atau booster. Dimana sebelumnya pemerintah Arab Saudi tidak menerima vaksin Sinovac.(mch)