PALU KOTA

Pekerjaan Amburadul, Proyek Drainase di Jalan Dr Suharso Diputus Kontrak

PUTUS KONTRAK : Kondisi proyek drainase yang ada di Jalan Dr Suharso, Kelurahan Besusu Barat yang belum selesai dikerjakan, Kamis (13/1) kemarin. FOTO : TASWIN
Dilihat

PALU – Proyek drainase yang dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, di ruas jalan Dr Suharso, Kelurahan Besusu Barat, Kecamatan Palu Timur hingga awal Januari 2022 terlihat masih menyisahkan pekerjaan. Bahkan dari pantauan Radar Sulteng Kamis (13/1) kemarin, baru sebagian box culvert yang terpasang sepanjang jalan Dr Suharso. Bahkan ada beberapa box culvert yang masih berada di badan jalan.

Siang itu, juga tidak nampak para pekerja disekitar lokasi proyek. Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian bagi warga sekitar karena belum bisa memasang jembatan penghubung halaman depan pagar rumah dengan jalan.

Proyek tersebut diduga tidak selesai masa kontrak hingga akhir Desember 2021. Padahal sepanjang jalan tersebut banyak pelaku usaha yang terhambat akibat pengerjaan yang belum selesai hingga Januari 2022 ini. Hal itu kemudian dieluhkan salah satu warga setempat, Sharul. Pria yang sehari hari mengantungkan nasib pada pekerjaan sopir truk ini harus bersabar, mobil miliknya tidak bisa keluar dari rumahnya karena tidak adanya jembatan sementara yang memadai.

“Ini mobil saya tidak bisa keluar, kasian kita ini padahal yang saya harapkan untuk kasi makan anak saya hanya itu, mobil yang saya pake kerja,” ujarnya kepada Radar Sulteng, Kamis (13/1) kemarin.

Dia menambahkan, dahulu jembatan penyeberangan yang dia bangun di depan rumahnya memakan biaya yang sangat besar. Namun kata dia, pihak pelaksana proyek melakukan bongkar paksa dengan berdasarkan surat kesepakatan.

“Dulu saya bilang kalau tidak bisa dikembalikan seperti semula itu, saya tidak mau dibongkar, tapi pihak kontraktor berkeras untuk bongkar, katanya ada surat kesepakatan. Padahal saya tidak pernah tanda tangan. Cuma saya bisa sabar karena janji mereka kata langsung dipasangi jembatan secepatnya, tapi sampai sekarang belum ada,” keluhnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Palu, Singgih Budi Prasetyo, mengatakan terkait permasalahan drainase itu, pihaknya telah memutus kontrak dengan pihak kontraktor karena dinilai tidak mampu untuk menyelesaikan dengan tuntas. Langkah tersebut diambil karena hingga Desember 2021 pihak kontraktor yang bersangkutan tidak menunjukkan progres yang baik.

“Jadi itu belum diselesaikam karena putus kontrak. Jadi rencana tahun ini kita akan rapikan. Putus kontraknya tahun lalu, rencana awal tahun ini kita lelang ulang kemudian langsung kita kerjakan kembali,” ujarnya saat ditemui Radar Sulteng diruangannya, Kamis (13/1) kemarin.

Terkait keluhan masyarakat tersebut, Singgih mengaku siap memfasilitasi masyarakat yang ingin membuat jembatan penyeberangan sementara. Sebab menurutnya, hal-hal teknis seperti itu merupakan tanggung jawab pihak Dinas PU Kota Palu. Disamping itu dia juga berharap agar masyarakat bisa bersabar untuk penyelesain drainase tersebut.
“Yang kasus seperti itu akan kita selesaikan dan kita pasangkan jembatan sementara. Tapi kalau masyarakat bisa upayakan sendiri, saya berterima kasih. Tapi kalau tidak bisa nanti kita bisa buatkan juga jembatan sementara. Ini semua tanggung jawab PU,” tutupnya.(win)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.