PALU – Meski dua pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) telah dilumpuhkan, namun masih tersisa “pekerjaan rumah” bagi aparat kepolisian menangkap empat anggota MIT lainnya. Operasi Madago Raya pun diperpanjang. Penanganannya pun tengah dievaluasi dan dirumuskan cara bertindaknya.
Perpanjangan Operasi Madago Raya sendiri, disampaikan langsung Kapolda Sulteng, Irjen Pol Rudy Sufahriadi saat menyampaikan Rilis Akhir Tahun di Mapolda Sulteng, Jumat (31/12/2021). Perpanjangan dilakukan karena masih ada empat DPO teroris Poso yang tersisa.
“Masih ada empat sisa DPO teroris Poso, dua dari Poso yaitu Suardin alias Farhan alias Abu Farhan dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang alias Basir, serta dua dari Bima NTB yaitu Jafar alias pak Guru alias Askar dan Imam alias Galuh alias Nae,” ungkap Kapolda Sulteng.
Dalam perpanjangan operasi ini, pihak Polda Sulteng tengah merumuskan pola dan cara bertindak. Namun ditegaskan Kapolda, pihaknya tetap mengedepankan soft approach atau menitik beratkan pada pendekatan humanis. Pihaknya juga memulai pendekatan itu kepada masyarakat serta tokoh agama, yang diharapkan dapat membuat keempat DPO tersebut mau menyerahkan diri.
Meski begitu, pihak kepolisian dibantu TNI-Polri tetap melakukan pengejaran terhadap empat DPO tersebut, jika belum mau menyerahkan diri. Selama 2021, Satgas Operasi Madago Raya menangkap 5 orang DPO anggota MIT. Satu diantaranya Ali Kalora, yang sebelumnya menggantikan Santoso sebagai Pimpinan MIT.
“Hal yang menonjol selama tahun 2021 terkait penanganan terorisme, diantaranya adalah keberhasilan menangkap lima dari Sembilan DPO teroris Poso, antara lain Ali kalora dan Jaka,” terang Rudy.
Seperti diketahui, Operasi Madago Raya sudah memasuki Tahap ke V (lima) di 2022 ini. Dari Operasi Madago Raya I hingga IV yang berakhir Desember 2021 masih ada empat DPO yang tersisa. Dalam operasi lanjutan ini pun, pasukan yang terlibat tengah disusun sembari mengevaluasi pola penanganan di Operasi sebelumnya. Khusus di Operasi Madago Raya Tahap IV, aparat yang terlibat sebanyak 1.089 anggota Polri dan 267 anggota TNI. (agg)