SIGI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulteng mengadakan kegiatan Pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Sigi dan Peluncuran Penyaluran Kredit Kacang Tanah kepada petani Sigi oleh Bank Sulteng, Kamis (17/9).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Sulteng Rudi Dewanta, Direktur Utama (Dirut) PT Bank Sulteng Rahmat Haris, Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Muh Basir, Kepala OJK Sulteng Gamal Abdul Kahar dan beberapa perangkat daerah lainnya.
Kepala OJK Sulteng Gamal Abdul Kahar mengatakan, dalam rangka peningkatan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, OJK dan pemerintah Kabupaten Sigi membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sigi.
TPKAD merupakan forum koordinasi antar instansi dan stakeholder, untuk meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
Melalui forum TPKAD, diharapkan kemitraan strategis antara OPD dan pelaku industri keuangan dapat menciptakan sumber-sumber ekonomi kerakyatan yang baru, memperluas kesempatan kerja dan mewujudkan pemerataan ekonomi di wilayah kabupaten sigi.
“Sigi merupakan salah satu daerah di Sulteng yang memiliki lahan pertanian subur dengan kondisi iklim dan tanah yang mendukung sektor pertanian,” sebutnya.
Gamal Abdul Kahar menambahkan, dalam rangka mendukung upaya pemerintah guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan, TPKAD Sigi yang diinisiasi oleh Bank Sulteng mempunyai salah satu program yaitu penyaluran kredit kacang tanah sebagai bentuk pengembangan atas potensi pertanian di Sigi.
Mekanisme penyaluran kredit kacang tanah diberikan kepada 19 debitur dengan total lahan seluas 20 hektar. Selanjutnya pemberian plafon kredit sebesar Rp 15 juta perdebitur. Mekanisme mencairan kredit tidak langsung diberikan secara tunai kepada petani penggarap tetapi melalui mekanisme yang telah disepakati antara bank Sulteng selaku pemberi kredit dan PT Gunanusa selaku Offteker.
“Melalui program penyalur kredit kacang tanah diharapkan dapat menciptakan sumber-sumber ekonomi kerakyatan yang baru, memperluas kesempatan kerja dan mewujudkan pemerataan ekonomi menuju kabupaten sigi yang maju, mandiri dan berdaya saing.
Direktur Utama (Dirut) PT Bank Sulteng Rahmat Abdul Haris menyebutkan, Bank Sulteng melaksanakan amanah yang diberikan OJK dan Pemerintah Dearah Sigi memberikan kredit kepada 19 petani, dengan lahan seluas 20 hektar.
“Produksi kacang dari kabupaten sigi ini sudah ada yang akan membeli yaitu PT Gunanusa, mereka mampu membeli produksi kacang sampai 50 ribu hektar,” sebutnya.
Mekanisme kerja tanaman kacang meliputi, jumlah biaya yang dibutuhkan untuk satu hekatar Rp 19,6 juta, uang tersebut digunakan untuk bibit satu hektar varietas kacang hypoma Rp6,4 juta setiap satu hektar untuk satu lubang dua butir kacang. Pengolahan lahan setiap satu hektar Rp 1,2 juta, proses tanam Rp1,2 juta, saprodi peralatan Rp2,8 juta, upah kerja Rp 3 juta satu hektar.
“Jadi setiap satu hektar membutuhkan upah kerja Rp 3,1 juta, diberikan kepada petani atau pemilik lahan, sehingga petani tidak perlu kesana kemari mencari nafkah hidup, karena ada biaya kerja dari unsur kredit, dibagi tiga jadi dapatnya kurang lebih satu juta,” jelasnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sigi Muh Basir sangat menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan, karena mewujudkan ketersediaan akses bagi masyarakat sigi. Program TPKAD diharapkan mampu mendorong ketersediaan akses keuangan seluas-luasnya kepada masyarakat, terutama untuk memasarkan serta menyediakan produk layanan yang sesui dengan kebutuhan masyarakat dan UMKM.
“Mudah-mudahan tim TPKAD yang dikukuhkan ini dapat memberikan kontribusi, juga dapat memberikan manfaat yang lebih baik dalam rangka mendorong program pemerintah daerah serta mendorong percepatan ekonomi di Sigi,” harapnya. (umr)