OLAHRAGA

Nestapa Sandrina Kaliey, Pelatih Nasional yang Digugat Atletnya Sendiri

Sandrina Kaliey
Dilihat

PALU – Pelatih Nasional sepak takraw putri, Sandrina Kaliey tampak tegar. Meski dia baru saja mengikuti sidang gugatan perdata yang menjadikannya sebagai tergugat.

Mirisnya, penggugat adalah Akyko Micheel Kapito, atlet sepak takraw yang juga binaan langsung Sandrina. Sidang mediasi di PN Palu Rabu (27/7/2022) yang dihadiri kedua belah pihak gagal membuahkan damai.

Penggugat Akyko bersama kuasa hukumnya kekeuh meneruskan perkara, hingga pekan depan dijadwalkan masuk agenda sidang pokok perkara. Sandrina digugat mencabut skorsing serta diharuskan membayar kerugian immateriil Rp200 juta.

Sandrina Kaliey ditemui usai sidang terlihat tegar saat bertemu wartawan. Namun diakui bagi pelatih yang pertama kali memperkenalkan Akyko menendang bola takraw ini, terpukul atas gugatan Akyko.

“Bagaimana tidak terpukul. Saya yang ambil dia untuk latihan dari tidak tahu memukul bola. Saya juga yang berusaha memperjuangkan dia ikut timnas sepak takraw putri Asian Games 2018,” kata Sandrina.

Ihwal Asian Games 2018, Sandrina memperjuangkan Akyko agar masuk timnas setelah didegradasi. Ia dicoret bersama dengan Widya untuk tim putri. “Dari awalnya terdegradasi akhirnya bisa masuk timnas setelah saya berusaha keras menghubungi kepala pelatih, walaupun cadangan akhirnya bisa masuk timnas. Asian Games 2018 timnas takraw putri berhasil meraih perunggu. Bukan medali emas seperti yang ditulis di media,” kata Sandrina.

Sandrina digugat karena berbagai hal oleh Akyko dan penasihat hukumnya salah satunya karena skorsing dan degradasi tim sepak takraw Sulteng PON XX Papua.

Sandrina mengklarifikasi degradasi kepada Akyko karena tidak mengikuti latihan saat dimulai pelatda mandiri persiapan PON Papua pada awal 2022. Nama Akyko masuk daftar atlet PON bersama dengan Chikita, Widya dan Santi. Namun karena tidak hadir latihan, Sandrina akhirnya mencoretnya dan menghantikannya dengan Mauren. “Apakah tidak boleh pelatih mencoret atlet saya sendiri karena tidak disiplin, lantas digugat seperti ini? tanya Sandrina.

Keputusan degradasi itu juga dimusyawarahkan melalui rapat pengurus PSTI Sulteng yang memutuskan degradasi. Selanjutnya keluar putusan skorsing selama 4 tahun dari PSTI Sulteng kepada Akyko. Putusan skorsing ini bagi Sandrina sebagai bentuk pembinaan. “Sudah dimediasi di KONI Sulteng, tapi nelihat perkembangan perilaku Akyko yang awalnya ingim dicabut menutup kemungkinan untuk dicabut,” kata Sandrina.

Hingga akhirnya skorsing itu, menjadi dasar Akyko tidak mengikuti pelatnas Sea Games 2022, walaupun pada akhirnya timnas sepak takraw putri tidak diberangkatkan mengikuto Sea Games 2022.

Sandrina mengaku tidak masuk nalar sebagai pelatih ingin mematikan karir Akyko yang dibinanya mulai dari dasar permainan sepak takraw. Begitupun saat menangani timnas takraw putri, Ia mengutamakan atlet Sulteng termasuk Akyko dkk hingga karirnya bersinar dan berhasil menjadi anggota polisi melalui jalur prestasi.

Sandrina mengakui, atlet gugat pelatih sangat langka terjadi namun di Sulteng justru ia mengalaminya. “Saya menjadi agak trauma dan kadang saya bertanya ke atlet saya yang saya bina sekarang, kalau sukses nanti jangan gugat saya ya,” kata Sandrina. (bar)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.