PERISTIWAPOSO

Nelayan Poso Diseret Penyu Besar

SISIR TKP: Keluarga korban dibantu para nelayan setempat yang dipimpin Bhabinkamtimbas desa Tumora saat mencari nelayan yang hilang di perairan Sausu dan Tumora Kabupaten Poso.
Dilihat

PALU – Warga Poso Pesisir Utara (PPU) Kabupaten Poso dihebohkan kabar hilangnya seorang nelayan bernama Ridwan alias Moge (28), Rabu pagi (6/10) sekira pukul 08.00 Wita. Korban yang jago menombak tersebut diduga terseret penyu saat hendak ditarik ke perahunya.
Kades Membuke Abd  Rahman Baco dikonfirmasi via ponselnya membenarkan kejadian nelayan hilang yang diduga terseret penyu ukuran besar. ”Sesuai kesaksian rekannya bernama Rahmat. Korban sedang menombak penyu ukuran besar dan akhirnya tenggelam bersama penyu,” kata Abd Rahman Baco yang juga Ketua BPD Desa Tumora.
Hingga sore kemarin kata Baco, pihak keluarga dibantu para nelayan dan anggota Bhabinkamtibmas setempat terus melakukan pencarian korban di lokasi kejadian hingga pesisir pantai wilayah tersebut. Hasilnya masih nihil.
Diceritakan Baco-demikian biasa disapa bahwa pada Rabu pagi kedua nelayan masing-masing bernama Ridwan alias Moge (28) dan Rahmat (29) pergi melaut di perairan Desa Tambu Kecamatan Sausu. Kedua nelayan tersebut tinggal di desa Tumora Kecamatan Poso Pesisir Utara (PPU). Saat melaut kedua nelayan satu perahu.
Masih penuturan Baco mengutip penjelasan saksi Rahmat bahwa selain memancing, korban Ridwan juga membawa peralatan tombak penyu. Kuat dugaan saat menombak penyu tali yang diikatkan ditombak masih melilit di badan.
”Rahmat yang mendayung perahu. Sedangkan korban Ridwan yang menombak penyu. Saat memgenai punggung penyu, rupanya tali tombak melilit di leher korban dan terseret penyu ke dalam laut,” ujar Baco menirukan penjelasan saksi Rahmat.
Sementara dari penuturan nelayan lain yang juga biasa mencari penyu bahwa tombak penyu berukuran sekira satu meter. Unjung tombak diberi pemberat timah sekira 4 kilogram. Sedangkan bagian belakang tombak diikat tali sekira 30 meter. Tujuannya saat tombak mengenai punggung penyu, nelayan bisa mengendalikan penyu dengan tali dari atas perahu. ‘’Yang penting sudah mengenai punggung penyu. Sulit dilepaskan mata tombak. Gunanya tali untuk mengendalikan penyu yang masih liar dan setelah lemas baru bisa ditarik ke atas perahu,’’ jelas Baco sesuai keterangan para nelayan lainnya.
Banyak yang menduga penyu yang ditombak korban ukurannya besar dan hal tersebut juga dibenarkan Rahmat saksi mata melihat korban terseret ke dalam laut bersama penyu karena tali tombaknya melilit di leher korban. Rekan korban tidak bisa berbuat banyak karena proses tenggelamnya sangat cepat. Usai kejadian saksi Rahmat langsung  melaporkan ke desa dan keluarganya. Saat itu juta kata Baco, langsung melakukan pencarian bersama nelayan lain dipimpin langsung Bhabinkamtibmas Desa Tumora Bripka Putu Mahardika atau bisa dipanggil Puma. Hingga menjelang malam kemarin, korban belum ditemukan. Kasus tersebut oleh keluarga juga sudah dilaporkan ke SAR Poso. (lib)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.