JAKARTA – Polda Metro Jaya baru saja berhasil mengungkap kasus narkotika jenis sabu seberat 1,1 tonm Senin (14/6/2021) yang berasal dari jaringan Timur Tengah. Sebelumnya, pada bulan April 2021 lalu, Polda Metro Jaya juga mengungkap kasus narkotika jenis sabu dengan barang bukti seberat 2,5 ton. BNN juga mengungkap kasus narkotika jenis sabu seberat 2 ton.
Deputi Pencegahan BNN, Sufyan Syarif mengungkap, bahwa narkotika jenis sabu yang beredar di Indonesia rata-rata berjumlah 14 ton per tahun. Tahun ini aparat penegak hukum telah mengungkap sekitar 5 ton lebih narkotika jenis sabu, baik yang dilakukan oleh BNN maupun kepolisian.
“Kami, BNN tiap tahun melakukan penelitian, rata-rata 14 ton sabu beredar di tengah-tengah masyarakat. Jika harga sabu per gram berkisar antara 1,5 hingga 2 juta, berapa jumlah kerugian sosial ekonomi kita akibat sabu, ini baru sabu,” ungkapnya disela-sela kegiatan Pelatihan dan Pembentukan KIPAN yang digelar secara virtual, Senin (14/6/2021).
Sufyan mengatakan, bahwa Indonesia merupakan pasar terbesar peredaran narkotika di Asia Tenggara. Berbagai jaringan internasional menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar strategis peredaran narkotika dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta jiwa. “Indonesia ini pangsa pasar sangat besar, karena itu jadi incaran sindikat internasional. Sindikat dari Iran, Tiongkok, Myanmar, Hongkong,” ungkapnya.
Menurut Sufyan, untuk mengantisipasi peredaran narkoba yang semakin marak, perlu dilakukan penguatan di masyarakat dan teritorial Indonesia yang terdiri dari kepulauan. “Penguatan masyarakat harus terus digencarkan, pulau-pulau harus dijaga ketat. Karena aparat penegak hukum terbatas, disinilah kita membutuhkan peran serta aktif pemuda KIPAN untuk menjadi agen,” harapnya.
Sementara itu, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjaga generasi muda dari bahaya narkoba. Salah satunya, melalui Pelatihan dan Pembentukan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba yang berlangsung sejak tanggal 9 hingga 19 Juni mendatang yang dilaksanakan secara virtual.
“Sejak 2016 – 2021 kami bentuk Kader Pemuda Anti Narkoba, sampai saat ini sudah 74 ribu lebih kader yang terbentuk. Tahun ini, kami melatih dan membentuk 3.400 Kader Pemuda Anti Narkoba yang merupakan perwakilan 34 provinsi,” tegasnya.
Faisal mewanti-wanti kepada Kader Inti Pemuda Anti Narkoba yang telah dibentuk untuk menjadi garda terdepan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya Narkoba. “KIPAN di bentuk bukan seperti polisi yang menangkap pengedar, tapi ditujukan untuk menjadi agen pencegahan, agar masyarakat kita semakin waspada dan pemahaman bahaya narkoba meningkat, sehingga diharapkan dapat menekan peredaran dan menjaga generasi bangsa dari tertular menggunakan Narkoba,” bebernya.
Menyikapi peran strategis Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN), Asep Sabali selaku Ketua MPN KIPAN menyatakan siap menggerakkan seluruh potensi sumber daya kader dalam mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba. “Saat ini telah terbentuk Kader Inti Pemuda Anti Narkoba di 34 provinsi, dengan jumlah kader mencapai 75 ribu lebih. Kita akan bersinergi dengan pemerintah untuk penanggulangan bahaya Narkoba dalam rangka mendukung pelaksanaan Inpres Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN,” ungkapnya.
Asep juga mengingatkan kepada Kader Inti Pemuda Anti Narkoba yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mengkampanyekan perang terhadap Narkoba. “Sebagai Kader Inti, kita tidak hanya cukup mengatakan ‘Say No To Drugs’, tetapi harus berani dan komitmen menyatakan dan mengkampanyekan ‘War on Drugs’ di tengah-tengah masyarakat,” tegasnya.
Agar peran serta pemuda terutama yang menjadi Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) dapat terimplementasi dengan baik, Moh Azir selaku Kabid Pemuda Dispora Provinsi Sulawesi Tengah akan menindaklanjuti pembentukan KIPAN di Sulawesi Tengah.
“Agar pemberdayaan KIPAN efektif dan dapat bekerjasama dengan pemerintah, mereka perlu wadah, kami berharap segera dibentuk wadah KIPAN di Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Dispora Sulawesi Tengah, juga sudah melaksanakan berbagai program penanggulangan bahaya Narkoba di kalangan pemuda dalam beberapa tahun terakhir ini, dia berharap kepada para pemuda, kedepan dapat lebih massif lagi dalam sosialisasi dan edukasi masyarakat dalam pencegahan Narkoba.
“Kami sudah melaksanakan berbagai program penanggulangan bahaya Narkoba beberapa tahun ini, dengan adanya KIPAN ini semoga lebih marak sosialisasi Anti NArkoba di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Asep. (*/agg)