
Diresmikan Rumah Baca “Pena Pencerah”
PALU – Dengan slogan “menginspirasi dan mencerahkan” majalah “Mountz” milik SMK Muhammadiyah Palu telah dilaunching secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Prof DR H Muhadjir Effendy MAP, yang turut dihadiri Gubernur Sulteng Drs H Longki Djanggola MSi, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulteng Drs H Ahmad Dahlan MS SH MH, dan Ketua Aisyiyah Sulteng Dra Hj Nursiah, serta ketua-ketua ortom Muhammadiyah, kepala sekolah/madrasah Muhammadiyah, di kompleks perguruan Muhammadiyah Al-Haq Palu, Minggu (26/3).
Kepala SMK Muhammadiyah 1 Palu, Jamaluddin M Arif SPd MPd mengatakan, karya-karya majalah Mountz yang direncanakan akan diterbitkan tiga bulan sekali ini merupakan hasil karya dari guru dan siswa SMK Muhammadiyah 1 Palu. Mengapa memilih majalah? Imbuh Jamaluddin. Karena kata dia, salah satu program dari pemerintah yang sangat gencar-gencarnya sekarang adalah tentang literasi.
“Harapan saya dengan terbitnya majalah ini ada pembiasaan untuk anak-anak dalam menulis dan membaca. Karena dengan membaca dan menulis membuat anak-anak itu bisa mengeksplorasi ide-idenya dengan tulisan-tulisan, termasuk untuk guru-gurunya, agar supaya tulisan-tulisannya itu bisa dikenang sepanjang akhir hayat,” jelas Jamaluddin M Arif kepada Radar Sulteng ditemui sesudah kegiatan kemarin.
Selain launching majalah, Mendikbud juga meresmikan gedung yang digunakan siswa untuk ruang kelas baru yang rencananya dari tahun 2016 lalu jadwal peresmiannya.
“Peresmian ini sebenarnya sudah direncanakan pada tahun 2016, tetapi karena tertunda dengan tidak adanya waktu sehingga baru sekarang dapat terlaksana,” sambung Jamaluddin.
Sementara itu dalam sambutan singkatnya, Mendikbud, Muhajir Efendy, berpesan kepada seluruh masyarakat Muhammadiyah agar supaya terus berjuang menegakan kebenaran, mencegah amar ma’ruf nahi mungkar, dan memajukan masyarakat serta bangsa ini dengan cara-cara yang bersabar.
“Cara perjuangan bangsa itu seperti yang dilakukan Muhammadiyah ini membuat rumah sakit, sekolah, taman kanak-kanak, panti asuhan, dengan cara-cara yang sabar, pelan-pelan. Itulah cara berjuang Muhammadiyah. Itu adalah jalan yang telah dijanjikan oleh Allah untuk mendapatkan surganya kelak,” tegas Mendikbud pada kegiatan pencerahan Mendikbud bagi warga Muhammadiyah dan simpatisan “developing education for the future di Kompleks Perguruan Muhammadiyah Al Haq Palu.
Sementara itu di tempat yang sama,Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiyatul Aisyiyah, Ahad (26/3) kemarin secara Resmi meluncurkan Rumah Baca yang diberi label “Pena Pencerah”. Peluncuran itu ditandai dengan Penandatangan Prasasti oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof DR H Muhadjir Effendy MAP.
Peresmian Rumah Baca itu, dilakukan bersamaan dengan Peresmian Majalah SMK Muhammadiyah 1 Palu, saat Mendikbud Muhadjir Effendy bersilaturahim dengan Warga Muhammadiyah, di SMK Muhammadiyah 1 Palu.
Pada Kesempatan itu, Mendikbud Muhadjir juga mengharapkan agar warga Muhammadiyah di Sulawesi Tengah, terus melakukan berbagai hal untuk mencerahkan bangsa. Dia juga menekankan agar warga Muhammadiyah mengamalkan surat Al-Maun secara total, seperti yang diamanatkan pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.
Saat ditemui di sela-sela kegiatan, Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulteng, Fery eL Shirinja SSos MSi mengatakan, Pendirian Rumah Baca Pena Pencerah itu, sebagai upaya pihaknya sebagai bagian dari perserikatan Muhammadiyah, dalam membangkitkan minat baca warga, khususnya warga Sulawesi Tengah.
Dia pun berterima kasih kepada Mendikbud yang telah meresmikan rumah baca yang beralamat sementara di Kelurahan Pengawu tersebut. “Kita Angkatan Muda Muhammadiyah itu, hadir untuk mencerahkan bangsa. Nah, gerakan Literasi ini, salah satu upaya kami, Pemuda Muhammadiyah bersama Nasyiyatul Aisyiyah, untuk mencerahkan negeri,” jelasnya.
Kata dia, ke depan rumah baca seperti itu, itu akan menyisir ke desa-desa yang ada di Sulawesi Tengah. “Ini adalah mimpi kami untuk menumbuhkan semangat baca warga, karena kita tahu bahwa membaca itu perintah Alquran, Wahyu pertama turun,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Ketua Umum Nasyiyatul Aisyiyah Sulteng, Nova Herlina SPd MPd, bahwa keberadaan rumah baca Pena pencerah itu, lahir untuk mencerahkan negeri. Kata dia, nama Pena itu, selain bermakna sebuah benda untuk menulis, juga menjadi singkatan dari Pemuda-Nasyiyah.
Sehingga kehadiran “Pena Pencerah” ini diharapkan mampu memberikan kontribusi Pembangunan demi Sulteng yang maju dan mandiri, khususnya di sektor pembangunan intelektual masyarakat. “Masyarakat harus rajin membaca,” pungkasnya.(acm/fdl)