
Untuk kesekian kalinya Teluk Palu kembali disinggahi ikan yang sejatinya hidup di laut lepas. Senin pagi kemarin, lagi-lagi pesisir pantai Teluk Palu, jadi tempat nyasar ikan jenis Dugong atau ikan duyung. Dan kembali, nyawa ikan langka dan dilindungi tersebut tidak dapat ditolong.
Laporan : Taswin, Tipo
WARGA Kelurahan Tipo, Kecamatan Ulujadi, pagi kemarin, dikagetkan dengan ikan berukuran kurang lebih 2 meter dengan diameter tubuh 152 centimeter. Ikan yang terdampar tepat di pantai belakang Hotel Amazing Beach Resort itupun langsung menjadi pusat perhatian sebagian masyarakat.
Ikan ini pertamakali dilihat oleh Security Hotel, Fadli MZ. Sehari sebelumnya, Fadli melihat ikan ini mengambang di tengah laut tidak jauh dari bibir pantai. Namun awalnya dirinya mengira hanya sebatang kayu setelah dilihat lebih dekat ternyata ikan duyung.
Masyarakat sekitar dan juga penghuni hotel mengira ikan tersebut hanya singgah sejenak karena masih terlihat berenang-renang. Dia pun sempat bingung, harus menghubungi kemana karena bertepatan dengan hari libur dan membiarkan ikan tersebut berenang di dekat pantai.
Dirinya pun kaget, ketika pukul 06.00 kemarin, melihat ikan tersebut sudah terseret ombak hingga ke bibir pantai. Informasi terdamparnya ikan dilindungi ini pun, didengar pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah. Setibanya di lokasi penemuan ikan ini, pihak Dinas Kelautan dan Perikanan tidak bisa berbuat banyak, sebab ikan tersebut sudah dalam keadaan mati.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Pulau-Pulau Kecil Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi (DKP) Sulawesi Tengah, Edward Yusuf, mengatakan bahwa pihaknya mendapat laporan dan informasi ini dari media sosial. Setelah tiba, pihaknya hanya bisa melakukan identifikasi terhadap hewan dilindungi tersebut.
“Pertama-tama kami melakukan identifikasi, jenis ikannya apa dan ukuranya berapa, setelah kami ukur, ukuranya sekitar 2.15 M dan diameter tubuhnya sekitar 152 cm,” ungkapnya.
Dia juga akan melakukan pendalaman terkait banyaknya peristiwa terdamparnya ikan dugong di wilayah Teluk Palu. Diketahui, dalam waktu berdekatan sudah terjadi dua kali dan bukan hanya di Kota Palu termasuk juga di wilayah Morowali, Poso, Parigi dan wilayah Toli-Toli. “Dalam Hal ini kami Dinas Kelauatan dan perikanan akan berkoordinasi dengan para pakar mengenai penyebab sehingga banyak dugong yang terdampar hingga mati,” lanjutnya.
Dirinya juga meminta maaf kepada masyarakat karena kurangnya sosialisai mengenai hal ini dan mengimbau kepada masyarakat Sulawesi Tengah khusnya di Kota Palu apabila menemukan dugong yang terdampar diharapkan agar segera melaporkan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah. Dan apabila menemukan dugong dalam kondisi mati bisa juga menghubungi atau melakukan tindakan langsung melakukan penguburan. “Hal ini untuk mencegah pencemaran terutama pencemaran bau diwilayah sekitar,” tutupnya.
Dari pantauan koran ini, kulit ikan tersebut sudah mulai terkelupas serta ada juga bekas sayatan benda tajam di bagian sirip sebelah kiri. Setelah ujung siripnya dipotong untuk dilakukan identivikasi, tim dari Dinas Kelautan dan Perikanan serta dibantu oleh para petugas hotel mengangkat ikat tersebut untuk dimasukkan ke dalam lubang tidak jauh dari tempatnya terdampar untuk dikubur. (**)