PALU KOTAPENDIDIKAN

Maba Untad Dites Baca Alquran

Dilihat

PALU – Mahasiswa baru (Maba) jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Untad mengikuti tes potensi baca Alquran di Islamic Center Untad, Kamis (12/7).

Sejumlah mahasiswa baru SBMPTN Untad melakukan tes potensi baca Alquran di Islamic Center Untad, Kamis (12/7). (Foto: Adinda)

Dalam proses seleksi ini, Maba diharuskan membaca Alquran, mengetahui ilmu tajwid, dan ditanyakan mengenai pemahaman mereka tentang Alquran dan Islam itu sendiri.

Tes ini dilakukan oleh Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) masing-masing fakultas, dan difasilitasi Lembaga Dakwah Kampus Unit Pengkajian Islam Mahasiswa (LDK UPIM).

Pada pendaftaran, mahasiswa umum maupun Bidikmisi wajib memasukkan persyaratan, yaitu bagi mahasiswa baru umum diharuskan membawa slip pembayaran SPP dan untuk mahasiswa baru Bidikmisi hanya perlu membawa kartu tanda peserta pendaftar Bidikmisi.

“Kegiatan tes baca Alquran untuk menjadi salah satu persyaratan mahasiswa baru di Untad, ini baru dilakukan pada tahun 2011. LDK UPIM juga mengajukan kepada pihak universitas agar tes membaca Alquran dijadikan salah satu persyaratan kelulusan untuk mata kuliah agama Islam,” ungkap Amzir, selaku ketua panitia yang ditemui di sela-sela tes berlangsung.

Peserta tes baca Alquran yang dilakukan pada Maba jalur SNMPTN sebelumnya berjumlah 800 orang, namun untuk jalur SBMPTN ini belum diketahui berapa jumlah peserta dikarenakan kegiatan baru berlangsung. Tes berlangsung setiap hari dari pagi hingga sore dan akan berakhir sampai 18 Juli 2018.

“Harapan kami ada ketegasan dari pihak universitas atas pengajuan tes ini sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah agama Islam. Karena sekarang butuh adanya orang-orang atau anak muda Islam yang paham akan Alquran dan lebih dekat dengan Alquran,” ujar Amzir.

Dihubungi terpisah, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Perencanaan Untad Rudy Gosal mengatakan, bahwa tes potensi baca Alquran yang dilakukan merupakan kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan tidak terkait dengan proses penerimaan Maba.

“Bukan sebagai kewajiban, dan UKM hanya menjaring mahasiswa yang berbakat dan nantinya diikutkan dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) mahasiswa,” ungkapnya dihubungi via WhatsApp, Kamis (12/7). (mg1/mg2/ika)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.