
MORUT–Luapan air Sungai La’a kian meluas ke wilayah Petasia Barat dan Petasia Timur, Morowali Utara. Sejumlah desa di wilayah itu mulai mendapat bantuan dari Kepolisian Resor Morowali.
Kasubag Humas Polres Morowali, AKP Basri Pakaya, mengatakan pihaknya telah menyerahkan bantuan berupa kebutuhan pokok berupa makanan dan obat-obatan, tiga unit perahu karet serta pendirian Posko Bencana di Desa Togo Mulya, Petasia Barat, Kamis (9/3).
“Bantuan kepada masyarakat Togo Mulya itu diserahkan langsung Kapolres Morowali AKBP Edward Indharmawan EC,” ujar Basri kepada wartawan di Mapolres Morowali Desa Korowou, Lembo, Morowali Utara, Jumat (10/3).
Basri menyebutkan, luapan air di wilayah tersebut disebabkan kiriman air dari hulu Sungai La’a di Kecamatan Mori. Akibatnya, rendaman air semakin meluas dan menggenangi sekitar 600 hektar lahan pertanian masyarakat berupa sawah padi, kebun jagung, kakao, palawija, sawit dan perumahan warga.
Di antara desa yang terendam banjir, Togo Mulya dan Ulu La’a terdampak parah. Namun hingga Jumat kemarin, 308 kepala keluarga KK atau sebanyak 1.118 jiwa warga Togo Mulya serta 169 kepala keluarga atau sabanyak 607 jiwa penduduk Ulu La’a masih bertahan di rumah masing-masing. Tinggi air di wilayah ini antara 70-100 sentimeter juga merendam lima unit gedung sekolah dan Gereja Pantekosta.
“Anak-anak sekolah diliburkan. Tapi rencananya proses belajar megajarnya akan dialihkan ke sekolah-sekolah terdekat yang aman dari banjir seperti di Desa Tiu,” tandasnya.
Sebelum meninjau langsung lokasi bencana itu, tambah Basri, Kapolres Morowali menggelar Apel Siaga Tanggap Bencana diikuti personil Polres dan Polsek Petasia, Kamis pagi. Untuk menuju lokasi bencana, Kapolres Morowali beserta anggotanya berjalan kaki sekira dua kilometer melewati air hingga kedalaman satu meter.
“Kapolres juga menyerahkan satu kendaraan roda empat untuk mengangkut warga maupun anak sekolah,” sebut dia.
Sebelumnya diberitakan, Empat desa di Kecamatan Petasia Barat, Morowali Utara perlahan terendam luapan air Sungai La’a. Bencana tahunan ini mulai kembali Minggu (5/3) pekan kemarin. Selain dua desa tersebut, Sampalowo dan Onepute di Petasia Barat juga terendam banjir.
Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Sosial Daerah Morowali Utara, 37 unit rumah hunian 37 kepala keluarga atau 107 jiwa warga Sampalowo terendam air hingga ketinggin puluhan centimeter. Air juga meluap hingga menggenangi 0,5 hektar are sawah, 19 hektar are tanaman jagung, 0,5 hektar are palawija serta sampai ke 3 hektar are kebun cokelat.
“Sampalowo berpenduduk 224 kepala keluarga atau sebanyak 801 jiwa. 37 kepala keluarga sudah merasakan dampak luapan air sungai itu,” ungkap Yospid.
Di wilayah Ulu La’a berpenduduk 169 kepala keluarga atau sebanyak 624 jiwa, seluruh rumah warga tersentuh luapan air hingga 50 centimeter. Namun sebagiannya adalah rumah panggung. Pun begitu, air sudah merendam areal persawahan seluas 53,5 hektar.
Sementara 4 hektar are kebun sayur, 17,5 hektar are tanaman palawija, 25 hektar are kebun jagung serta 171,5 hektar are kebun coklat milik warga Ulu La’a juga terendam air. ” Untuk sementara wilayah Ulu La’a yang masuk kategori awas,” tandas Yospid.(ham)