POSO

Lima Tahun Dipasung Karena Gangguan Jiwa

Dilihat
Beginilah kondisi AS yang dirantai di kaki untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (Foto: Budiyanto)

POSO– Seorang warga desa Pandajaya Kecamatan Pamona Selatan kabupaten Poso, AS (39), terpaksa harus di pasung (dirantai bagian kaki) oleh keluarganya karena mengalami gangguan jiwa.

Pemasungan AS dengan cara merantai kaki kirinya ini sudah berlangsung selama lima tahun terakhir. Karena dipasung rantai, gerak AS pun jadi sangat terbatas.

Dia hanya bebas bergerak dalam radius hanya sekitar 2 meter sesuai panjang rantai yang mengikat kaki.

Panjang rantai yang dipasang di kaki AS sebatas cukup untuk menjangkau bak penampungan air guna keperluan mandi dan buang air besar. Tempat pemasungan berada di sebuah bangunan yang khusus dibangun keluarga untuk ditempati AS yang letaknya berada di bagian belakang rumah orang tuanya.

Sumiati, kakak ipar sekaligus pengasuh AS sangat berharap adanya perhatian dan bantuan pemerintah kabupaten (Pemab) Poso. Apalagi pemerintah pusat sudah menargetkan Indonesia sudah bebas pasung pada tahun 2019.

“Keluarga sudah pernah membawa AS berobat di rumah sakit jiwa Madani Palu tapi tidak ada perubahan. Karenanya keluarga memutuskan untuk membawanya pulang kembali ke rumah,” kata Sumiati pada wartawan, Sabtu (18/11).

Pihak keluarga mengaku terpaksa harus merantai kaki AS karena untuk mencegah yang bersangkutan berkeliaran di luar rumah. Sebab diketahui si AS sangat sensitif dan mudah tersinggung saat mendengar ledekan anak-anak.

“Kita khawatir dia mengamuk saat dilepas dan diledekin anak-anak,” sebut Sumiati.

Melalui gerakan stop pemasungan, keluarga berharap agar pemerintah pusat maupun kabupaten segera mengambil langkah penanganan dengan cara memberikan rehabilitasi medis dan sosial kepada AS.

“Kita sangat berharap adanya penanganan cepat dari pemerintah untuk kesembuhan AS. Sehingga bisa kembali hidup normal di tengah keluarga dan masyarakat,” ungkap Sumiati lagi.

Selain mengalami gangguan jiwa, AS juga diketahui menderita penyakit yang menyerupai tumor. Dimana pada bagian belakang punggungnya tumbuh benjolan sebesar kelapa yang sangat mengganggu gerak AS. (bud)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.