POSO – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Poso.
Kunker yang dipimpin langsung Ketua FKUB Prof Dr KH Zainal Abidin MAg sekaligus dirangkai Muhibbah kerukunan dan sosialisasi Peraturan Bersama Menteri (PBM) selama dua hari Jumat dan Sabtu ( 27-28 Mei 2022).
Para peserta yang hadir sesuai laporan Wakil Ketua FKUB Kabupaten Poso Ismail Ibrahim antara lain, Kepala kantor kementerian Agama Kabupaten Poso, Kepala Kesbangpol Kabupaten Poso, Ketua MUI Kabupaten Poso, Ketua Sinode GKST, Dewan Paroki Kabupaten Poso, Majelis Klasis Kabupaten Poso, Tokoh Gereja Katolik Kabupaten Poso dan seluruh pengurus FKUB kabupaten dan serta tokoh-tokoh masyarakat kabupaten Poso.
Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Tengah, Prof Dr KH Zainal Abidin M.Ag mengatakan,
Kunjungan kerja kali ini bagian dari penguatan persaudaraan, komunikasi yang terus dibangun secara intens antara pengurus FKUB Provinsi Sulawesi Tengah dengan FKUB Kabupaten Poso, tokoh-tokoh agama dan pemerintah.
Menurut mantan Rektor IAIN Palu, diantara yang harus dijunjung tinggi dalam penguatan persaudaraan dengan saling menjaga dalam penyebutan Istilah-istilah diantaranya kafir dan lain sebagainya.
”Kurangnya komunikasi akan muncul kecurigaan dan ketika muncul kecurigaan akan muncul permasalahan dan ketika muncul permasalahan akan muncul pertikaian,” ujar Prof. Zainal.
Olehnya kata Rais Syuriyah PBNU itu, pentingnya pencegahan dini untuk menghindari kesalahpahaman umat beragama dengan cara saling menjaga komunikasi.
Prof Zainal juga menekankan pentingnya
mengerti agama dengan baik dan benar serta utuh, karena kita tidak mengetahui secara utuh ajaran agama orang lain, laksanakan ajaran agamamu dengan baik dan tidak menghina ajaran agama orang lain.
Kebenaran agama dalam konteks kehidupan social kata Guru Besar UIN Palu, sama dengan pakaian dalam, perlu dipakai tapi tidak perlu ditunjukkan keluar.
Perbedaan tidak bisa dihindari namun perbedaan harus segera diselesaikan, interen umat beragama banyak sekte dan aliran-aliran.
Pertanyaan yang harus dihindari adalah “Benar atau salah “, tetapi “mengapa terjadi perbedaan”, hingga umat dapat memberi pilihan untuk memilih mana yang akan di ikuti.
Wakil Bupati Muh. Yasin Mangun, S.Sos pada kesempatan itu mengatakan, saling menjaga sikap kebersamaan dan kekeluargaan diantara sesama pemeluk agama, saling menghormati dan saling menjaga kerukunan diantara sesama pemeluk.
” Alhamdulillah bahwa poso sudah tidak termasuk dari salah satu kabupaten yang memiliki gejala sosial sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan dan peningkatan investor dan dapat kembali meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Kabupaten Poso.
Mari saling mendoakan diantara sesama, doa akan menjadi kekuatan bagi kami dalam memimpin Kabupaten Poso,” sebutnya mengimbau. (lib)