PALU – Pasca si jago merah melalap belasan rumah yang ada di kawasan eks lokalisasi Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Timur, warga mulai membersihkan serpihan-serpihan bangunan yang tersisa.

Sekitar 12 kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal, kini mengungsi di berbagai tempat, seperti baruga, masjid dan ada juga yang tinggal sementara di rumah kerabatnya.
Jamal misalnya, salah satu korban kebakaran mengaku harus mengungsi di baruga dekat lokasi kebakaran, bersama istri dan empat orang anaknya. Dalam musibah ini dirinya juga mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Pasalnya bisnis cafe yang dia rintis sejak lama, juga ludes di lalap si jago merah.
“Cuma pakaian di badan saja yang bisa diselamatkan, yang lainya seperti ijazah, kartu keluarga, Handphone, dan alat-alat elektronik hangus. Belum lagi, sebelum lebaran saya beli kasur 10 buah. Ada yang harganya Rp600 ribu ada juga yang Rp1 juta. Jadi kalau mau dihitung dengan bangunan itu kerugian ada sekitar Rp200 juta,” ungkapnya kepada Radar Sulteng, Rabu (4/7).
Dia juga menambahkan, usaha cafenya merupakan satu-satunya mata pencarian untuk membiayai keluarganya. Meski punya pengalaman sebagai tukang bangunan, tetapi tenaganya dibatasi dengan penyakit kanker yang diderita, oleh sebab itu dirinya berharap ada bantuan dari beberapa pihak, Khususnya pemerintah Kota Palu.
“Sudah ada bantuan dari dinas sosial, tapi hanya cukup dua hari makan, apalagi kalau kita banyak orang. Kalau baju-baju ini saya Cuma dikasih sama teman-teman,” pungkasnya.
Ditemui terpisah, Ketua RT 1 RW 7 Kelurahan Tondo, Mahir Manik membenarkan hal tersebut bahkan kata dia, ada beberapa warga yang juga tinggal dirumahnya untuk sementara waktu. Melihat warganya yang terkena musibah kebakaran, dirinya selaku RT berinisiatif mengumpulkan donasi, dari rumah kerumah di kawasan Eks Lokalisasi tersebut.
“Mereka ini tidak sempat bawa apa-apa hanya pakaian di badan saja, makanya anak sekolah itu Cuma dapat bantuan dari Dinas Sosial Kota dan Provinsi, itu pun hanya baju sekolah saja, baju lain tidak ada. Saya sebagai RT nya juga hari ini saya masih kumpul dana untuk bantu mereka. Dana yang terkumpul baru Rp. 12 juta, itu saya minta donasi dari warga yang tidak kena musibah,” kata Mahir Manik.
Lebih lanjut kata Mahir, bantuan makanan juga sempat datang dari Dinas Sosial Kota maupun Provinsi serta ada juga bantuan yang datang dari warga setempat seperti, Beras, Minyak dan bahan makanan lainya. Sekitar 12 rumah yang diantaranya 5 usaha café dan 7 rumah tempat tinggal, hingga saat ini kata Mahir belum diketahui berapa taksiran kerugiannya.
“Saya rasa bantuan itu juga belum cukup, jadi, di samping kami berupaya mengumpulkan donasi saya juga berharap, ada bantuan yang lebih lagi dari Pemerintah Kota Palu untuk korba kebakaran ini,” demikian Mahir. (win)