
SEORANG ahli bedah saraf Italia bernama Sergio Canavero mengklaim kalau dia telah menyelesaikan transplantasi kepala mayat manusia pertama di dunia. Sayangnya, klaim itu tidak dilengkapi oleh bukti-bukti.
Dilansir Business Insider, Canavero sebelumnya mengatakan kepada Business Insider bahwa Frankenstein sudah menginspirasinya. Banyak ahli bedah saraf di seluruh dunia meragukan klaim Canavero dengan mengatakan ada banyak pertanyaan dari klaim tersebut.
Pada sebuah konferensi pers di Wina, Canavero mengatakan bahwa dia telah menghubungkan kepala satu mayat dengan mayat orang lain dengan menggabungkan tulang belakang, saraf, dan pembuluh darah. ”Saya kemudian merangsang saraf mayat tersebut untuk melihat apakah prosedur tersebut berhasil,” katanya pada Jumat (17/11) waktu setempat.
Dalam tayangan live di akun Facebooknya, Canavero mengatakan kalau transplantasi manusia pertama pada mayat manusia telah dilakukan.
Dia mengatakan bahwa prosedur tersebut berlangsung 18 jam dan dia siap melakukannya pada orang yang masih hidup.
Canavero tidak memberikan rincian mengenai prosedur yang sudah dilakukan. ”Rincian dari prosedur transpalasi itu akan dirilis dalam beberapa hari ke depan dalam jurnal ilmiah,” katanya kepada wartawan.
Transplantasi kepala itu adalah bagian dari rencana Canavero untuk melakukan transpalasi kepada Valery Spiridonov. Direktur Kelompok Neuromodulasi Lanjutan Turin dan rekan-rekannya percaya bahwa mereka mungkin dapat melakukan transplantasi kepala manusia pertama itu tahun depan.
Spiridonov sendiri sudah mengajukan diri sebagai sukarelawan untuk menjalani transplantasi kepala manusia pertama di dunia tersebut. Dia menderita kelainan genetik yang membuatnya terikat di kursi roda dan secara fisik tidak dapat merawat dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Dia telah menawarkan diri untuk menjadi orang pertama yang menjalani prosedur kontroversial yang diajukan oleh Canavero. Nanti, kepalanya akan dilepas dari tubuhnya dan disambungkan ke tubuh donor.
”Motivasi saya secara pribadi adalah memperbaiki kondisi hidup saya sendiri dan pergi ke tahap di mana saya bisa menjaga diri sendiri, di mana saya akan mandiri dari orang lain. Saya membutuhkan orang untuk membantu saya setiap hari, bahkan dua kali sehari karena saya membutuhkan seseorang untuk membawa saya dari tempat tidur dan menempatkan saya di kursi roda. Saya ingin semua itu berubah,” katanya tahun lalu.(jpnn)