PALU KOTA

Kerugian Ditaksir Rp5 Milliar atas Kebakaran Pasar Masomba

Dilihat
Kondisi Pasar Masomba pascamusibah kebakaran kemarin (9/8). Tidak ada yang bisa diselamatkan karena dindingnya habis dilahap si jago merah. (Foto: Safrudin)

PALU – Ratusan kios pedagang di Pasar Masomba, Kecamatan Palu Selatan, habis dilalap api pada Selasa (8/8) malam. Berdasarkan data  terakhir kebakaran itu menghanguskan sebanyak 300 kios dari 180 pedagang. Kerugian ditaksir mencapai Rp 5 miliar lebih. Hal itu diungkapkan Plt Kepala Pasar Masomba, Nurul Ratnawati kepada Radar Sulteng, Kamis (10/8).

“Yang terbakar kemarin itu ada 300 kios. Kerugian ditaksir Rp5 miliar lebih. Pedagang tidak terlalu memberi informasi berapa kerugiannya, tapi rata-rata dari yang paling terkecil itu Rp25 juta, kemudian Rp50 juta, bahkan sampai Rp100 juta,” ujar Ratna kepada Radar Sulteng, Kamis (10/8).

Dia menyebutkan, kerugian dari para pedagang bervariasi, karena dilihat dari apa yang dijualnya. Ada pedagang cakar, barang campuran dan pakaian. “Saya sempat bincang-bincang dengan salah satu pedagang kosmetik, dia mengalami kerugian sampai Rp100 juta,” sebutnya.

Para pedagang yang menjadi korban kebakaran, sudah membersihkan puing-puing kiosnya yang terbakar. Mereka ada yang sebagian sudah mulai berjualan kembali, sebagiannya lagi belum. Dia mengakui, pihaknya akan mengoordinasikan kepada pedagang, apakah ingin berjualan di salah satu lokasi pasar milik Pemda yang bangunannya masih dalam kondisi baru itu? Atau memutuskan berjualan ke pasar lain yang tersebar di Kota Palu. Sebab, ada Pasar Petobo dan Pasar Talise bisa menjadi pertimbangan para pedagang untuk pindah berjualan.

“Lokasi yang terbakar belum boleh digunakan, karena ingin diratakan terlebih dahulu. Selanjutnya dibangun kembali dengan penataan yang baik untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kebakaran lagi. Ini instruksi langsung dari wali kota,” katanya.

Sementara itu, Kepolisian Resor (Polres) Palu belum dapat menafsirkan total kerugian pasca kebakaran pasar Masomba, dikarenakan masih menunggu hasil tim Labfor Makasar yang telah bekerja selama dua hari terakhir. Kepolisian juga belum dapat menyimpulkan apapun terkait peristiwa tersebut, karena saksi yang di mintakan keterangan baru lima pedagang.

Olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan tim Labfor dari Makassar sudah mencukupi bukti untuk pengambilan sample agar penyebab dan titik api dapat diketahui dari mana asalnya, Kamis (10/8) tepatnya pukul 09.00 Wita Tim Labfor beralih ke Makassar.

“Semua sample di lokasi kebakaran sudah dibawa oleh tim Labfor dari Makassar, sehingga kita tinggal menunggu hasil dari tim tersebut untuk menentukan titik kebakaran dan penyebab munculnya api,” ungkap Paur Humas Polres Palu Aipda I Kadek Aruna, di ruang Reskrim Polres Palu.

Kepolisian, belum dapat menafsirkan kerugian sementara maupun jumlah korban (pedagang, red), sebab tahapan olah TKP dengan mendatangkan lima saksi mata itu masih belum cukup. “Kita di sini tidak mau berandai-andai berapa total kerugian juga belum dapat dipastikan,” tegasnya.

Polres Palu berharap dengan adanya hasil tim Labfor Makassar dapat menjadi acuhan dari keseluruhan baik total kerugian, titik api dan penyebab kebakaran. “Intinya ada sama tim Labfor yang sudah mengambil sample kebakaran. Paling lambat dua hari hasil tersebut sudah dapat diterima Polres Palu,” sebut I Kadek Aruna.

Sementara tim penyidik unit V Reskrim Polres Palu yang menangani kasus kebakaran Masomba menyimpulkan bahwa peristiwa kebakaran yang berulang kali ini menjadi perhatian serius. (who/acm)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.