
TIM RELAWAN: Relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Provinsi Kalimantan Timur, sedang mengevakuasi jenazah yang tertimpa bangunan hotel roa-roa di Jalan Pattimura, Palu, Sulawesi Tengah, belum lama ini. Kerja para relawan masih terganggu karena masih sulitnya bahan bakar.
PALU-Meskipun warga Palu berbondong-bondong meninggalkan kota mengungsi ke daerah lain, relawan justru membanjiri Kota Palu. Tidak hanya datang dengan menawarkan bantuan tenaga, tak jarang para relawan juga datang dengan bantuan logistik.
Namun sayang, niat baik mereka terganjal masih sulitnya mendapatkan bahan bakar untuk operasional. Seperti yang dirasakan oleh puluhan relawan Korpa Palopo. Wadah forum perkumpulan pecinta alam (PA) se Palopo ini mengaku tidak memiliki stok bahan bakar untuk membagikan bantuan logistik.
Koordinator Korpa Palopo, Awal, kepada Radar Sulteng mengungkapkan mobil truk yang membawa bantuan dan relawan dari Palopo telah meninggalkan Palu. Sementara jika pun pihaknya bisa mengupayakan kendaraan, namun bahan bakar masih sulit didapatkan. Kalau pun ada, harus mengantri lama.
Atas kendala tersebut, Awal mengaku pihaknya hanya bisa melakukan pendataan warga penerima bantuan. Puluhan relawan terpaksa berjalan kaki dari posko mereka di Polresta Palu hingga ke kawasan Pasar Masomba. Di tempat ini, para relawan masuk keluar lorong mendata satu per satu warga yang belum tersentuh bantuan.
Awal kemudian berharap kendala bahan bakar bisa segera diatasi, sehingga bantuan logistik bisa segera disalurkan.
“Kami dilepas langsung oleh Bupati Palopo dan bersama dengan relawan Luwu menuju Palu melalui Napu, karena jalur Kebun Kopi masih rawan longsor. Kami tiba di Palu jam 1 dini hari tadi,” jelas Awal kepada Radar Sulteng, Kamis siang (4/10).(uq)