EKONOMIPALU KOTA

Kementan Turun Langsung Kawal 12 Bahan Pokok di Sulteng

DIALOG BERSAMA PEDAGANG: oleh Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan Barantan, Junaidi saat berdialog dengan pedagang menanyakan harga juga ketersediaan bahan pokok produksi pertanian di Pasar Masomba. FOTO: HUMAS KARANTINA PERTANIAN PALU
Dilihat

PALU – Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) turun langsung mengawal ketersediaan dan harga bahan pokok di Kota Palu. Pemantauan yang dilakukan langsung oleh Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan Barantan, Junaidi, menyasar Pasar Masomba.

Kunjungan yang dilakukan Junaidi, selaku Penanggung Jawab Pengawalan dan Monitoring Ketersediaan dan Harga Bahan Pangan Pokok untuk Provinsi Sulawesi Tengah, turut didampingi Satgas Pangan DKP Sulawesi Tengah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pertanian Kota Palu, serta Kepala Karantina Pertanian Palu.

Menurut Junaidi, dari hasil diskusi dengan para pedagang, diketahui ketersediaan dan harga bahan pangan utama seperti beras, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai keriting, cabai hijau, daging sapi, daging ayam, serta aneka sayur masih dalam kondisi yang aman. “Baik harga dan ketersediaannya masih dalam kendali,” ujar Junaidi.

Apa yang dilakukan Barantan ini, sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), yang meminta jajarannya bersama Pemerintah Daerah di seluruh provinsi di Indonesia, untuk melakukan pengawalan dan monitoring ketersediaan pangan dan harga 12 bahan pokok. Untuk itu lah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) bersama dengan empat jajaran tinggi pratama di lingkup kantor pusat Barantan dan seluruh jajaran Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian di Pulau Sulawesi turun langsung ke lapangan dan mengawal ketersediaan serta harga 12 bahan pangan pokok.

Selain untuk menjamin ketersediaan bahan pangan pokok selama Ramadan dan jelang Lebaran tahun 2022, sesuai dengan tugas pokoknya, jajaran Barantan juga menjamin kesehatan dan keamanan serta kelancaran distribusi bahan pangan.
Sebagai informasi, Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, AM Adnan menjadi penanggung jawab program yang sama di Provinsi Sulawesi Utara. Untuk Provinsi Gorontalo, Sekretaris Barantan, Wisnu Haryana menjadi penanggung jawab Provinsi Gorontalo. Sementara itu, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Wisnu Wisesa Putra mengawal dan melakukan monitoring ketersediaan dan harga bahan pangan pokok di Sulawesi Barat.

Saat ini hingga masa libur lebaran nanti Kementan terus memonitor harga dan ketersediaan bahan pangan pokok di 34 provinsi setiap minggunya. Dengan program ini akan didapat data, sehingga jika diperlukan langkah intervensi dalam pendistribusian satu komoditas dari daerah surplus ke daerah defisit dapat dilakukan. Ketersediaan bahan pangan dan kestabilan harga ke-12 bahan pokok menjadi akhir dari tujuan program ini.

Sebagai antisipasi lonjakan harga, Kepala Barantan, Bambang mendorong para pihak untuk menggelar kegiatan Gelar Pangan Murah (GPM) di Sulawesi Tenggara. GPM bisa menjadi salah satu cara untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga. “Selain itu, melalui GPM, masyarakat juga dapat mengakses bahan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau,” pungkas Bambang, selaku penanggung jawab stabilisasi pangan wilayah Sulawesi. (*/agg)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.