PALU – Satuan tugas (Satgas) Madago Raya memekamkan jenazah teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso Askar alias Pak Guru warga asal Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, di perkuburan masal Poboya, Kota Palu, Jumat (30/9) tanpa ada satupun keluarga yang mengikuti prosesi pemakaman tersebut.
Pantauan Radar Sulteng, pemakaman tetap menggunakan prosesi agama Islam, dan posisi makam juga tidak jauh dari makam para DPO MIT Poso yang sudah lebih dulu dilumpuhkan.
Diketahui bahwa Askar alias Pak Guru ditembak oleh Satgas Madago Raya, 29 September 2022, di Desa Kawende, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso.
Setelah dilakukan evakuasi dan jenazah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi, untuk memastikan bahwa korban adalah benar anggota MIT Poso yang selama ini menjadi target operasi. Setibanya di RS Bhayangkara sekitar Pukul 04.00 WITA, mobil ambulance langsung masuk ke ruang jenazah atau lab forensik.
Kemudian Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi bersama dengan rombongan memasuki kamar jenazah untuk memastikan hasil yang dikeluarkan oleh Bid. Dokkes Polda Sulteng. “Saya pastikan bahwa yang berhasil kami tembak adalah DPO MIT Poso yakni, Askar alias Pak Guru,”ujarnya.
Sementara Kasubdit Penmas Humas Polda Sulteng, Kompol Sugeng menjelaskan, bahwa pemakaman jenazah DPO teroris atas nama Askar alias Pak Guru, sekitar pukul 11.05 wita jenazah diberangkatkan dari RS Bhayangkara ke TPU Poboya, dan Pukul 11.30 Wita tiba di TPU poboya, dan langsung dimakamkan. “Keluarganya tidak ada yang datang, sudah dikoordinasikan dengan Densus sebelum dikuburkan,”ungkapnya.(who)