SIGI – Katrina, seorang ibu rumah tangga Warga Desa Siwongi, Kecamatan Kulawi terpaksa digotong masyarakat menggunakan tandu melewati perbukitan dan menyeberang sungai untuk mendapatkan perawatan kesehatan.
Katrina harus melewati beberapa desa yakni, Desa Koja, Desa Porelea, Desa Onu dan Desa Lawe demi bisa sampai ke rumah sakit.
Katrina menderita tumor atau benjolan di perut yang besarnya sekepalan tangan orang dewasa sudah bolak balik untuk mendapat perawatan baik di Rumah Sakit Torabelo Sigi maupun ke RSUD Undata Palu.
Terbatasnya akses jalan dari desanya yang memang belum mendapat pembuatan jalan yang memadai dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan jalan kaki, membuat pasien harus menahan rasa sakit yang cukup panjang hingga sampai ke rumah sakit.
Salah seorang warga, Budi Padoma mengatakan, pasien sebenarnya sudah mendapat perawatan di beberapa rumah sakit. Saat mendapat perawatan di rumah sakit pasien sempat juga mendapat perawatan jalan di rumah keluarga di Kalukubula Sigi sebelum kembali ke Kulawi Selatan seminggu lalu.
Menurut Budi, kondisi medan jalan yang sulit dan hanya bisa dilintasi dengan roda dua dan jalan kaki, membuat Ibu Katrina harus ditandu masyarakat desa secara bergantian. Berangkat dari Desa Koja ditandu masyarakat Koja sampai ke Desa Porelea. Masyarakat Desa Porelea bergantian menggotongn tandu sampai ke Desa Onu. Seterusnya masyarakat Desa Onu menggotong tandu sampai perbatasan Desa Lawe. Tandu kemudian di gotong masyarakat Desa Lawe sampai ke Desa Siwongi tempat asal Ibu Katrina.
“Karena kesepakatan keluarga, pasien akhirnya dibawa pulang ke kampung halamannya di Desa Siwongi, Kecamatan kulawi. Dari jalan aspal, kemudian pasien kembali digotong menggunakan tandu melewati perbukitan dan sungai sampai ke kampung halamannya,” ujarnya.
Kondisi akses jalan yang belum tersentuh pemerintah, membuat akses perawatan kesehatan masyarakat yang akan mendapat perawatan ke rumah sakit sering terlambat sampai ke rumah sakit. Diharapkan pemerintah bisa memperhatikan akses jalan masyarakat yang belum mendapat sentuhan pembangunan jalan. “Semoga kedepannya pemerintah bisa segera membuka akses jalan, agar bisa segera dilalui kendaraan dengan lancar, sehingga masyarakat bisa lebih cepat dalam menerima penanganan kesehatan,” pungkasnya. (ron)