PENDIDIKAN

Ini Usulan PGRI Soal Batas Usia Maksimal Guru Honor

Ilustrasi tenaga honorer. (@jpnn.com)
Melihat

PALU-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sulawesi Tengah ikut mengusulkan untuk pengangkatan guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) batas usia maksimal 45 tahun.

Ilustrasi tenaga honorer. (@jpnn.com)

Ketua PGRI Sulteng Drs Nursalam Abbas MM mengungkapkan, dengan adanya kebijakan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) pusat yang akan mengangkat guru honorer pada 2018 ini, diharapkan dapat mempertimbangkan dari sisi usia guru honorer.

“Kalau bisa pemerintah tidak mematok batas usia untuk guru honorer berusia 35 tahun,” ungkapnya kepada Radar Sulteng kemarin, Senin (19/2).

Hal itu karena rata-rata usia guru honorer yang ada di seluruh wilayah Indonesia dan khsususnya yang ada di Sulteng, sudah melewati dari angka usia 40 tahun. “Kalau usia itu menurut hemat kami, masih masuk dalam usia produktif,” sebutnya.

Sebab, di usia itu juga kematangan emosional seorang guru honorer, kematangan intelektual, kematangan pribadi, masih terlihat dengan masih adanya semangat yang ada dari guru-guru honorer yang ada.

“Kalau mereka diberi kesempatan dengan batas usia 45 tahun, paling tidak masih ada 10 tahun mereka untuk mengabdikan diri kepada negara, selain dari usia pengabdian mereka sebelum terangkat menjadi pegawai negeri,” ujarnya.

Jika nantinya dari pemerintah pusat sendiri tetap untuk mengangkat guru honorer menjadi ASN sesuai dengan aturan yang ada, yakni berusia sekurang-kurangnya berumur 35 tahun, maka PGRI merasa keberatan atas kebijakan tersebut.

“PGRI secara umumnya merasa keberatan, dan akan mengupayakan untuk membicarakan hal ini langsung ke KemenPAN-RB pusat,” bebernya.

Adanya keinginan dari pemerintah pusat untuk mengangkat guru honorer pada 2018 menjadi ASN, sebelumnya telah diketahui melalui berbagai media yang ada.

“Setelah membaca berita dan setelah mendengarkan langsung juga komentar dari pada kemenPAN-RB pusat,” kata Nursalam Abbas yang juga merupakan Kepala Dinas Kearsiapan dan Perpustakaan Kota Palu.(cr7)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.