
PALU-Rapat koordinasi kelompok kerja (pokja) Focus Group Discussion (FGD) Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Sulawesi Tengah digelar Kamis (23/11), di gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulteng.
Dalam kegiatan yang dibuka gubernur diwakili Asisten Administrasi Umum dan Organisasi, Mulyono, itu tampak hadir juga unsur pimpinan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulteng, serta pimpinan Badan Kesbangpol Provinsi Sulteng.
Amanat Gubernur yang dibacakan Asisten Administrasi Umum dan Organisasi Setdaprov Sulteng, Mulyono, mengungkapkan bahwa indeks demokrasi di Sulteng terlihat kecenderungan ada peningkatan.
“Berdasarkan perhitungan Indeks Demokrasi Nasional atau IDI, Sulawesi Tengah tahun 2015, sebesar 76,67. Angka ini naik 2,31 poin dibandingkan dengan IDI Sulawesi Tengah tahun 2014, yang hanya sebesar 74,36,” kata Mulyono membacakan amanat gubernur.
Angka indeks tersebut lanjut Mulyono, juga telah berada di atas target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 sebesar 75,00, yang sekaligus juga melampaui angka IDI nasional sebesar 72,82.
“Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat telah diberikan ruang dan kebebasan untuk berpartisipasi dalam menyampaikan aspirasinya dalam kehidupan berdemokrasi,” sebutnya.
Pada kesempatan itu juga, Mulyono mengingatkan arti pentingnya kelompok kerja IDI. Kegiatan seperti ini, kata Mulyono, harus dimanfaatkan untuk memperoleh jalan keluar terhadap kendala proses IDI agar hasilnya dapat diimplementasikan secara efektif dalam bentuk kebijakan-kebijakan pada bidang politik dan demokrasi. (saf)