PALU – Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Sulawesi Tengah tahun 2017 mencapai 69,79 dalam skala indeks 0 sampai 100. Capaian kinerja IDI Sulawesi Tengah tersebut masih berada pada kategori “sedang”. Klasifikasi tingkat demokrasi dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni indeks > 80 dikategorikan ‘Baik;, indeks 60 – 80 dikategorikan ‘Sedang’, dan indeks < 60 dikategorikan ‘Buruk’.
Kepala BPS Sulteng, Faizal Anwar menjelaskan, angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan IDI Sulawesi Tengah 2016 yang capaiannya sebesar 72,20. Meskipun sedikit mengalami perubahan, tingkat demokrasi Sulawesi Tengah tersebut masih termasuk dalam kategori “sedang”.
Ditambahkannya, capaian IDI Sulawesi Tengah dari tahun 2009 hingga 2017 mengalami fluktuasi. Pada awal mula dihitung tahun 2009, capaian IDI Sulawesi Tengah hanya sebesar 66,02. Angka ini terus mengalami perubahan hingga mencapai momen tertingginya pada tahun 2015 sebesar 76,67; walaupun pada akhirnya terus menurun menjadi 69,79 di tahun 2017.
“Angka IDI Sulawesi Tengah 2017 merupakan indeks komposit yang disusun dari nilai tiga aspek yakni aspek Kebebasan Sipil yang bernilai 90,04, aspek Hak-Hak Politik yang bernilai 55,88, dan aspek Lembaga Demokrasi yang bernilai 66,44,” ungkapnya, kemarin.
Lanjutnya, pada tahun 2017, aspek Hak-Hak Politik dan aspek Lembaga Demokrasi mengalami penurunan dibandingkan tahun 2016. Aspek Kebebasan Sipil masih merupakan aspek dengan capaian tertinggi di antara aspek lainnya, dan menjadi satu-satunya aspek yang mengalami peningkatan.
Dari tiga aspek demokrasi yang diukur pada tahun 2017, kata dia,, indeks aspek Hak-Hak Politik dan Lembaga Demokrasi masing-masing mengalami penurunan 12,01 poin dan 2,32 poin dibandingkan tahun 2016.
“Sementara itu, nilai indeks aspek Kebebasan Sipil mengalami kenaikan sebesar 9,64 poin. Pada tahun 2017 Indeks aspek Lembaga Demokrasi berkategori “buruk”, Indeks aspek Hak-Hak Politik berkategori “sedang”, sementara aspek Kebebasan Sipil masih berada pada kategori “baik”,” tandasnya. (hqr)
