BENCANABERITA PILIHANDAERAHEKONOMINASIONALNUSANTARAPALU KOTASULAWESISULTENGSUMATERA

Huntap Budha Tzu Chi Diterjang Banjir Bandang

USAI BANJIR : Warga Huntap Budha Tzu Chi Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore saat melakukan pembersihan sisa-sisa material yang masuk ke dalam Huntap, Minggu (31/7) sore. (SYAHRIL)
Dilihat

PALU – Hunian Tetap (Huntap) yang seharusnya menjadi tempat yang aman bagi para penyintas bencana, justru kembali mendapatkan bencana. Kali ini, bencana banjir bandang yang menimpa warga Huntap Budha Tzu Chi, Kelurahan Tondo, sore kemarin (31/7).
Banjir bandang terjadi sekitar pukul 14.30 wita, di mana air bercampur material pasir dan batu mulai terlihat naik ke permukaan jalan. Hingga akhirnya sejumlah rumah di sisi timur Huntap yakni Blok A , B, P, Q, R dan S pun dilalui banjir bandang tersebut.
Menurut pengakuan salah seorang tokoh masyarakat, Erfandi, menjelaskan, bahwa hujan mulai turun pada pukul 14.00 dan setengah jam kemudian sudah terjadi banjir bandang. Lanjutnya, ketinggian air berbeda-beda, di titik utama masuknya air diperkirakan mencapai betis orang dewasa, sementara di bagian pintu gerbang Huntap ketinggian air hingga paha orang dewasa. Wilayah terdampak yang cukup parah yakni RT 005/RW 017.
Walikota Palu H Hadianto Rasyid saat ditemui di lokasi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) tengah melakukan langkah-langkah pengamanan, mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan. Total ada 40 Huntap terkena dampak banjir bandang. “Yang 40 unit itu karena lewat jalan air,” terangnya.
Kedepan sambung dia, Pemkot akan lebih serius melakukan penanganan. Wali Kota juga telah melakukan penyisiran hingga ke hulu guna melihat langsung sumber banjir bandang yang sudah dua kali menerjang Huntap. “Setelah ini akan ada langkah-langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah. Kita terlebih dahulu melakukan pengamanan cepat mengantisipasi kalau terjadi susulan,” bebernya.
Langkah yang akan dilakukan sebut dia, termasuk melakukan penertiban alur alam yang digunakan oleh pembangunan. Pemkot terlebih dahulu akan melakukan identifikasi langkah yang akan dilakukan khususnya terkait penertiban alur-alur alam yang digunakan oleh pembangunan tersebut. Sebab, alur alam itu kemudian lanjut Hadi, tidak ditangani dengan semestinya sehingga terjadi penyempitan.
“Penyempitan inilah yang kemudian membawa air ke arah Huntap. Alur-alur yang sudah teridentifikasi tadi akan diidentifikasi seperti apa penangananya. Agar supaya kedepan Insya Allah hal seperti ini bisa kita hindari,” urainya.
Di kesempatan itu, Hadianto juga memastikan ketersediaan air bersih yang dapat dikonsumsi bagi warga Huntap tetap terjamin. Sebab, Intake PDAM berada di sungai paling atas. “Air (bersih) aman,” pungkasnya. (ril)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.