PALU – Penumpukan kendaraan terjadi di Jalan Tombolotutu bawah dan Jalan Hangtuah. Kondisi ini terpantau saat Ditlantas Polda Sulteng bersama Satlantas Polres Palu dan instansi lainnya melakukan rekayasa arus lalu lintas terkait pembangunan kembali Jembatan Talise.
Simulasi rekayasa arus lalu lintas, yang digelar Rabu pagi (19/8) itu, memang sengaja digelar untuk melihat di mana saja titik penumpukan kendaraan.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sulteng, Kombes Pol Kingkin Winisuda melalui Kasubdit Kemanan dan Keselamatan (Kamsel) Kompol H Abu Bakar Djafar mengatakan, bahwa penumpukan kendaraan yang terjadi di Jalan Hangtuah dan Jalan Tombolotutu bawah itu, akibat masyarakat belum mengetahui adanya rekayasa arus lalu lintas.
“Kalau mereka sudah paham, pasti pengendara akan mengambil jalur yang lebih sepi dan tidak ramai, seperti di Jalan Sisingamangaraja dan Jalan Soekarno Hatta,” terang Abu Bakar.
Dari hasil Anev (analisa dan evaluasi) yang dilakukan Ditlantas Polda Sulteng, mendapati bahwa kendaraan khusus seperti truk dan kontainer yang bergerak dari arah Palu Barat ke Palu Utara, yang seharusnya mengambil jalur Jalan Gajah Mada, Hasanuddin dan kemudian Moh Hatta, terus Juanda dan berbelok ke Sisingamangaraja, namun banyak yang mengambil jalur dalam kota.
“Ada yang lewat Jalan Suprapto terus ke Jalan Hangtuah bertemu dengan kendaraan dari arah Pantoloan di Jalan Tombolotutu dan Hangtuah, ini lah yang menyebabkan penumpukan kendaraan,” terangnya.
Seharusnya, kendaraan khusus dari arah Palu Utara, sudah harus mengambil jalur belok kiri ke Layana kemudian terus ke Jalan Soekarno Hatta dan mengambil jalur di Jalan Sisingamangaraja terus Moh Yamin dan berbelok ke Basuki Rahmat.
Sementara kendaraan kecil seperti mini bus dan sepeda motor dari arah Palu Utara, ketika melintas di Jalan Hangtuah sebaiknya belok kiri ke Jalan Jabal Nur dan belok ke Jalan Soekarno Hatta.
“Dari Jalan Soekarno Hatta, kendaraan kecil bisa nanti berbelok di Jalan Ki Hajar Dewantara atau di Jalan Juanda. Tapi kendaraan khusus atau kendaraan besar harus terus ke Jalan Moh Yamin nanti berbelok di Basuki Rahmat,” pintanya.
Begitu pula kendaraan kecil dari arah Palu Barat ke Palu Utara, yang mengambil jalur Jalan Haji Hayun, ketika lampu merah Sam Ratulangi, harus belok kanan menuju ke Jalan Sudirman kemudian mengambil jalur ke Moh Hatta terus ke Jalan Juanda dan berbelok ke Jalan Sisingamangaraja.
Mengantisipasi kembali terulangnya penumpukan kendaraan pada Sabtu besok, di mana Jembatan Talise mulai dikerja, maka pihak kepolisian bakal kembali berjaga di titik rawan kemacetan.
“Sabtu mulai ditutup total arus yang melintas di Jembatan Talise, jadi kami berharap pengendara bisa menghindari kemacetan dengan ikut rambu atau papan informasi yang kami pasang,” tuturnya.
Ditlantas Polda Sulteng, lanjut Abu Bakar, juga bakal terus melakukan sosialisasi, baik lewat media massa maupun pembagian brosur langsung kepada pengendara. Jembatan Talise sendiri, bakal dikerja oleh PT Sitro Putra Mandiri, selama kurang lebih 5 bulan, hingga akhir Desember mendatang. (agg)