
PALU – Hilal terlihat dalam Rukyatul Hilal yang digelar Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulteng bekerjasama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Klas I Palu di Menara BMKG tepatnya di Desa Marana, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Kamis (14/6) sekitar pukul 18.17 Wita.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Sulteng, Dr H Rusman Langke MPd mengatakan, hilal terlihat pada ketinggian 3 derajat 53 menit sampai pukul 18.30 wita. Jadi hilal dapat dilihat selama 13 menit.
“Salah seorang perwakilan dari BMKG sudah menyatakan kesaksiannya dihadapan hakim bahwa telah melihat hilal, dan juga diperkuat dengan beberapa tim hilal BMKG lainnya serta para awak media yang ikut meliput,” jelas Rusman Langke, Kamis (14/6).
Data pemantauan hilal ini langsung dilaporkan ke pusat dan bisa menjadi patokan Nasional untuk penetapan Idul Fitri 1 Syawal 1439 H.
Kepala Observasi BMKG Stasiun Geofisika Klas I Palu, Bambang Haryono menambahkan BMKG bersama Kemenag Sulteng melakukan pemantauan hilal dari pukul 17.00 wita. Kata Bambang, posisi matahari terbenam pukul 18.03 wita, sedangkan bulan 18.37 wita. Kondisi cuaca dalam keadaan yang cerah.
Pemantaun hilal dengan cara rukyat ini juga melibatkan beberapa ormas dan instansi terkait dari tingkat Kabupaten, Kota dan Provinsi se-Sulawesi Tengah.
Sekitar satu jam kemudian, Pemerintah melalui Kementerian Agama menggelar siding isbat yang dipimpin langsung Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan memutuskan Idul Fitri 1 Syawal 1439 H jatuh pada 15 Juni 2018. (acm)