PENDIDIKAN

Hari Pertama UNBK SMP, Jaringan Internet Masih Jadi Kendala

Dilihat

PALU – Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) mulai digelar Senin (23/4) kemarin. Khusus di Kota Palu, metode ujian terbagi dua jenis yakni Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK ) dan Ujian Nasional Berbasis Pensil dan Kertas ( UNPK ).

Suasana UNBK di SMPN 22 Palu di Kelurahan Pantoloan Boya, Kecamatan Tawaeli, Senin (23/4).(Foto: Mugni Supardi)

Untuk sekolah yang melaksanakan UNBK memang tidak berjalan mulus pasalnya masih bergantung  dengan jaringan internet serta listrik. Memastikan UNBK tidak ada kendala, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palu, Ansyar Sutiadi turun langsung memantau proses pelaksanaan UNBK tingkat SMP.

Salah satunya di SMP 22 Kota Palu yang terletak di Kelurahan Pantoloan Boya, Kecamatan Tawaeli. Sekolah ini menjadi SMP pertama yang dikunjunginya. Dalam kujungan kali ini juga turut serta Wali Kota Palu beserta rombongan.

Tidak hanya SMPN 22 Palu, yang dikunjungi Ansyar, SMP Negeri 18 Palu yang berada dijalan Trans Sulawesi Mamboro, juga tidak luput dari pantauanya. Berbeda dengan SMP Negeri 22 Palu, di SMP Negeri 18 masih melaksanakan UNPK.

Dari pantauan Radar Sulteng, 34 siswa SMPN 22 Palu yang mengikuiti UNBK ini dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dimulai pada pukul 07.30 Wita sampai 09.30 dan untuk sesi kedua pukul 10.30 Wita hingga 12.30. Setibanya di sana, Kadis Pendidikan ini langsung melihat ruangan kelas ujian serta memastikan tidak ada kendala selama prosesi UNBK sementara di SMPN 18, jumlah peserta ujian nasional berjumlah 144 murid dan dibagi menjadi delapan kelas.

Ansyar juga menjelaskan kepada awak media bahwa, secara keseluruhan proses ujian yang berbasis komputer ini berjalan dengan lancar. Hanya saja kata dia, di SMP Negeri 9 Kota Palu yang berada di Jalan Zebra, Kalurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan mengalami gangguan jaringan sehingga pada sesi pertama belum terlaksanakan dan baru kembali normal di sesi ke dua.

“Untuk ujian nasional, baik itu barbasis komputer atau pensil dan kertas Alhamdulillah hampir semua tidak ada kendala, sementara untuk SMP 9 tadi itu terlambat sekitar satu jam sehingga sesi satu tidak dapat diikuti peserta , itu nanti kami akan minta, apakah waktunya di sore atau nanti di sesi ulangan,” ungkapnya.

Masih kata dia, tidak hanya memantau proses ujian nasional tetapi dirinya beserta rombongna juga memantau kondisi bangunan sekolah yang memang membutuhkan rehab atau pembangunan kembali. “Memang kita sengaja membawa pak wali, ke sekolah-sekolah untuk melihat, ternyata respon beliau sangan positif untuk memperbaiki infrastruktur kita khusunya rehab yang memang dibutuhkan oleh sekolah-sekolah,” tutupnya (cr8)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.