BENCANABERITA PILIHAN

Hari Kelima Pasca Bencana, Bantuan Belum Merata

Dilihat
FOTO: NUR SOIMA ULFA/RADAR SULTENG
BANTUAN DATANG: Sebanyak 15 truk berisi bantuan lewat beriringan di Jalan Yos Sudarso, Rabu sore (3/10). Di badan terik tertulis PMI LUWU UTARA.

PALU – Sejumlah titik pengungsian di Kota Palu hingga kini masih belum tersentuh bantuan. Padahal, sejumlag bantuan dari berbagai pihak telah masuk ke Kota Palu.
Hal ini seperti yang dialami ratusan warga di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan yang hingga saat ini belum merasakan bantuan pasca gempa dan gemuruh lumpur yang mengakibatkan ribuan rumah ditelan bumi pada Jumat 28 September lalu. “Ini pesawat loreng, hampir tiap hari kesana kemari di atas lokasi gempa, baru tidak pernah menurunkan bantuan. Kasian warga sedangkan menurunkan tim evakuasi tidak ada di wilayah Petobo bagian atas, apalagi bahan baku makanan,” tegas Welirma (50) pada Selasa (2/10/2018) sekitar pukul 13.00 wita.
Dia menyampaikan bahwa hampir tiap hari pesawat lalu lalang tapi tidak pernah ada bantuan. Tim evakuasi untuk membantu masyarakat yang dikabarkan hilang tertimbun lumpur juga tidak pernah.
“Air bersih, makanan, obat obatan, bahan bakar dan tim evakuasi sangat kami butuhkan di wilayah Petobo bagian atas, sudah empat hari kami menderita tanpa bantuan,” tegasnya.
Sementara itu, di kelurahan lain juga merasakan hal serupa. Di Kelurahan Lolu Selatan, warga sendiri yang berinisiatif mencari bantuan. Sekretaris RT 2/RW 11, Kelurahan Lolu Selatan, Aman Juhali mengaku dirinya langsung mendatangi Korem 132 Tadulako untuk meminta bantuan. Sebab, informasi yang diterima bantuan terpusat di Korem. “Sampai di Korem kita disuruh ke Koramil, dari Koramil diarahkan lagi ke Kodim. Sampai kodim katanya sudah diambil orang Kelurahan,” sebutnya.
Ternyata dari keterangan Lurah Lolu Selatan, ada kebijakan dari Wali Kota, yang menginstruksikan seluruh bantuan harus melalui lurah terlebih dahulu didampingi babinsa setelah memasukan nama-nama kepala keluarga di RT dan RW masing-masing. “RT kami dahulu sampaikan data itu dikirim ke Korem tapi ada kebijakan baru lagi, kalau datanya dikasih ke Lurah, kita warga jadi bingung. Sementara tempat lain sudah dapat bantuan,” terangnya.
Warganya saat ini, lanjut Aman, mengalami krisis air bersih juga bahan makanan. Dia pun berharap bantuan segera tiba.
Di tempat lain, tepatnya di Kelurahan Lasoani, bantuan kepada masyarakat sudah diterima pula pihak kelurahan. Namun, akibat pendataan pengungsi yang tidak valid, bantuan pun tidak merata diterima masyarakat. “Sudah lima hari kita belum terima bantuan. Katanya lurah bantuan sudah ada tapi tidak semua dapat,” ujar Sudiana, warga di Kelurahan Lasoani. (agg)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.