PALU KOTA

Halal Bihalal Lentora Obati Kerinduan Masyarakat Lasoani

KEBERSAMAAN: Masyarakat Lasoani bersama para tokoh masyarakat berjabat salam usai Halal Bihalal Lentora III yang digelar di halaman Masjid Baiturrahman Membere, Kelurahan Lasoani, Minggu (8/5/2022). FOTO: AGUNG SUMANDJAYA
Dilihat

PALU – Kerinduan masyarakat Kelurahan Lasoani untuk berkumpul bersama dalam momen Idul Fitri akhirnya terobati. Setelah hampir tiga tahun tertunda akibat pandemi Covid-19, Halal Bihalal Lentora akhirnya dapat terlaksana, Minggu (8/5/2022).

Kebersamaan warga terlihat jelas dalam kegiatan Halal Bihalal Lentora III yang digelar di halaman Masjid Baiturrahman Membere, Jalan Tekukur, Kelurahan Lasoani. Mulai dari penyiapan menu makanan khas kaili hingga warga yang duduk bersila bersama menyantap makanan tradisional.

Ketua Panitia Kegiatan, Imran R Aswin mengungkapkan, Halal Bihalal Lentora ini sudah yang ketigakali digelar. Namun selama hampir tiga tahun tertunda pelaksanaannya, akibat pandemi Covid-19. “Alhamdulillah tahun ini, pandemi sudah berkurang, maka kami bisa kembali menggelar Halal Bihalal Lentora yang ketiga ini,” jelas Imran.

Kegiatan ini kata dia, juga menjadi refleksi indahnya silahturahmi antar warga, khususnya di Kelurahan Lasoani. Sesuai dengan tema Halal Bihalal, yakni “Membangun, Menjaga dan Merawat Kebersamaan dalam Bingkai Ukhuwah Islamiyah”, dirinya berharap lewat kegiatan ini pula persatuan warga Kelurahan Lasoani semakin terjaga. “Ibarat sapu lidi yang terdiri dari sejumlah rangkaian akan bermanfaat kalau disatukan, namun tidak akan berguna jika hanya sehelai,” tuturnya.

Dia juga menambahkan, Halal Bihalal ini juga ingin menghilangkan kesenjangan-kesenjangan di tengah masyarakat. Untuk itu lah maka seluruh masyarakat yang hadir duduk bersila, yang mengandung makna persamaan derajat tanpa melihat status sosial. “Kita berharap tali silahturahmi kita semakin erat dan bekerjasama dalam kebaikan,” jelasnya.

Ditambahkan Sekretaris Panitia, Tasrif S.Sos MAP, sesuai dengan nama kegiatan Halal Bihalal Lentora, pihak panitia memang sengaja menyiapkan menu-menu makanan tradisional khas kaili yang disuguhkan ketika lebaran. Lentora yang dalam bahasa kaili berarti kerinduan, sedikit banyak mengobati kerinduan warga dengan menu lebaran khas kaili. “Makanan-makanan ini yang kita siapkan untuk dimakan bersama memang untuk mengobati kerinduan makanan lebaran yang biasa orang tua kita dahulu siapkan, yang sudah jarang kita temukan saat ini,” kata Tasrif.

Sementara itu, Camat Mantikulore, Ridwan Mustafa dalam sambutannya, berharap Halal Bihalal Lentora, bisa menjadi event tahunan, yang di dalamnya tidak hanya kegiatan Halal Bihalal saja, namun ada pula rangkaian kegiatan Islami lainnya. “Kami selaku pemerintah mendukung bila Halal Bihalal Lentora ini menjadi event tahunan, yang puncak kegiatannya ada pada Halal Bihalal,” sebut Camat.

Turut hadir membawakan ceramah hikmah Halal Bihalal, Ketua MUI Kota Palu, Prof KH Zainal Abidin. Dia menyampaikan, bahwa Halal Bihalal, yang sudah menjadi tradisi umat muslim Indonesia ini, dapat dijadikan momentum untuk saling memaafkan sesama umat muslim maupun sesama masyarakat. “Lewat Halal Bihalal ini pula kita hapuskan segala prasangka buruk kepada sesama umat, karena dengan berburuk sangka, maka tidak akan ada kedamaian dalam diri,” pesan Prof Zainal.

Halal Bihalal Lentora ini, juga menjadi spesial, karena turut pula dihadiri mantan Gubernur Sulawesi Tengah dua periode, H Longki Djanggola, yang turut berbaur bersama masyarakat menyantap menu masakan tradisional seperti uta dada, burasa, putu dan lain sebagainya. Halal Bihalal Lentora juga terlaksana atas kerjasama Pengurus Masjid Baiturrahman Membere, Pengurus Masjid Al-Falah dan Pengurus Masjid Ali Obed Bahajaj. (agg)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.