PALU – Guru Besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu kembali bertambah dua orang. Ini setelah Prof Dr H Lukman M Ag dan Prof Dr Marzuki M H dikukuhkan sebagai guru besar, kemarin (20/9) di salah satu hotel di Palu. Prof Lukman menjadi Guru Besar bidang Ilmu Filsafat Islam, dan Prof Marzuki Guru Besar bidang Ilmu Fiqih.
Pengukuhan ini melalui sidang senat terbuka sekaligus dirangkaian dengan kuliah umum. Dua guru besar itu juga menyampaikan orasi ilmiahnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag yang hadir dalam pengukuhan itu mengatakan, bahwa dengan bertambahnya guru besar di Perguruan Tinggi ini menjadi modal yang sangat besar untuk mengembangkan kualitas Perguruan Tinggi. Karena bagaimana pun keberadaannya, guru besar itu ucapannya adalah teori, perilakunya adalah teladan, sehingga ucapan-ucapannya harus betul-betul memiliki bobot akademik yang berkualitas.
“Dengan begitu secara keseluruhan bisa menambah daya dobrak percepatan pengembangan SDM di Perguruan Tinggi,” kata Sekjen Kemenag RI tersebut.
Di Kementerian Agama sendiri kata Prof Nizar, terus mendorong agar supaya Perguruan Tinggi mempercepat proses jabatan fungsional guru besar, karena jabatan guru besar adalah jabatan tertinggi di bidang akademik, tidak ada jabatan akademik di atas guru besar.
“Karena ini (Guru besar, red) menjadi impian para dosen, para dosen kalau tidak memiliki cita-cita ingin menjadi guru besar, maka dosen itu tidak ada niat untuk mengembangkan potensi dalam dirinya, dan kedua tidak mau meningkatkan kualitas kelembagaan di perguruan tinggi,” terangnya.
Sementara itu, Rektor UIN Datokarama Palu Prof Dr H Sagaf S Pettalong M Pdi menambahkan bahwa penambahan guru besar adalah bagian dari wujud nyata peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Saya berharap bisa berimplikasi terhadap peningkatan mutu UIN Datokarama Palu melalui kegiatan-kegiatan pendidikan dan riset yang dilakukan oleh para guru besar ini,” sebutnya.
Saat ini kata Prof Sagaf, UIN Datokarama Palu telah memiliki delapan guru besar, dan empat dalam waktu dekat ini akan menyusul, dimana saat ini dua diantaranya sudah berproses di Kemendikbudristek dan dua lagi di Kemenag RI.
Masih kata Sagaf, tradisi pengukuhan yang berlangsung seperti saat ini akan seterusnya dilakukan ke depan, maka jika ada pengukuhan guru besar lagi akan dibuat secara khusus.
“Sehingga menjadi semangat dan penasaran buat teman-teman yang ingin menjadi guru besar,” ujarnya.
Sagaf juga mengemukakan, kehadiran Sekjen Kemenag RI di tengah-tengah keluarga besar UIN Datokarama Palu sekaligus dapat memberikan pencerahan kepada semuanya, khususnya bagi pascasarjana.
“Apalagi kebijakan-kebijakan dan terobosan Menteri Agama dan Sekjen, tentunya dalam rangka akselerasi peran penting Kementerian Agama itu bisa dirasakan khususnya di PTKIN,” tutup pakar manajemen pendidikan ini.(acm)