BERITA PILIHANSULTENG

Gubernur Terima Penghargaan Dharma Pertahanan

HUMAS PEMPROV - PERINGATI HARNUS: Gubernur H Longki Djanggola saat menerima penghargaan Dharma Pertahanan dari Menteri Pertahanan dalam acara peringatan Hari Nusantara 2018 di Pelabuhan Tangkian, Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai, kemarin (13/12).
Dilihat

PALU- Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, menghadiri puncak peringatan Hari Nusantara (Harnus) 2018 yang dipusatkan di Pelabuhan Tangkian, Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai, kemarin (13/12).

Pelabuhan Tangkian dipilih menjadi tempat peringatan Harnus tahun ini, karena pelabuhan itu merupakan salah satu poros maritim nusantara yang telah dikembangkan dan menjadi jalur logistik nasional yang dapat menggerakkan roda ekonomi Indonesia bagian timur.

Dalam acara itu, Gubernur Sulawesi Tengah H Longki Djanggola menerima tanda penghargaan Dharma Pertahanan sesuai Keputusan Menteri Pertahanan Nomor : KEP /1454 /M /XII /2018 tanggal 3 Desember 2018. Selain Gubernur Longki, sejumlah pejabat tinggi lainnya juga mendapat penghargaan serupa.

Dari unsur TNI AD, Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Pangdam XIII Merdeka Kolonel Infantri Agus Sasmita, Komandan Korem 132/ Tadulako, Kodam XIII Merdeka.

Dari unsur TNI AL, Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono, Komandan Lantamal VI Makassar, dan Koarmada II. Dari unsur TNI AU, Kol Pnb Irwan Pramuda, Komandan Wing 5 Lanud Hasanudin.

Dari unsur Polri, Kapolda Sulawesi Tengah BriJen Pol Ermi Widyatno dan Wakapolda Sulawesi Tengah Kombes Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso, serta Bupati Banggai H Herwin Yatim.

Hari Nusantara 2018 mengangkat tema ‘’Perwujudan Kesatuan Nusantara Yang Utuh Melalui Deklarasi Juanda Menuju Poros Maritim Dunia’’. Menurut Mendagri Tjahjo Kumolo tema itu mengandung filosofi mendasar yang dengan gigih telah diperjuangkan selama 25 tahun.

Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang memiliki kekayaan yang berlimpah harus dikelola dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia mengingatkan agar sumber daya laut tetap berjaya yakni maka pencemaran laut harus dapat dicegah.

Sementara itu Gubernur H Longki Djanggola mengajak masyarakat untuk menjadikan laut sebagai kawan, bukan musuh. ‘’Laut bukan pemisah tapi justru pemersatu, pengikat dan masa depan anak cucu kita. Sulawesi Tengah dan bagi bangsa dan negara kita Indonesia. Jalesveva Jayamahe, di laut kita jaya di laut kita digdaya. Sulteng kuat, Sulteng bangkit,’’ kata Gubernur.

Gubernur juga menyinggung peristiwa becana alam yang menimpa Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala, dan Parigi Moutong pada 28 September 2018 lalu. Menurutnya, perbaikan perbaikan dari aspek pengetahuan, mindset, kultur set, fisik dan nonfisik perlu diterapkan dan jadikan pijakan hidup di negara kepulauan yang dikelilingi The Ring of Fire tidak akan bisa mengelak dari ancaman bencana yang bisa terjadi kapan saja baik di darat maupun di laut

‘’Namun dengan mengambil langkah-langkah konkrit terhadap upaya mitigasi maritim dan ekonomi tim dalam menjaga laut dan isinya, maka kita optimistis untuk menekan angka korban jiwa dan kerugian materi terhadap potensi bencana maritim yang bisa terjadi sewaktu-waktu,’’ kata Gubernur.(sya)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.