

ARAB SAUDI, Radarsulteng.id – Gelombang pertama jamaah haji asal Indonesia yang tergabung Embarkasi Padang sudah memasuki kota Makkah Al-mukarramah, Sabtu (18/6).
Para jamaah ini sebelumnya telah melaksanakan ibadah Arbain selama 9 hari di Masjid Nabawi, Kota Madinah Al-munawwarah.
H. Antoni Mohamad Nasir selaku Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang Emergency Medical Team (EMT) di Arab Saudi melaporkan dari Makkah Almukaramah.
”Team kesehatan PPIH Arab Saudi langsung turun tangan membantu para jamaah haji yang kelelahan usai menjalankan tawaf wajib,” ujar H. Antoni Mohamad Nasir yang pernah menjadi TKHI Sulawesi Tengah 2019.
Saat menjadi TKHI Sulawesi Tengah 2019, kata H. Antoni yang dinas di Rumkit Bhayangkara Polda Sulteng, jumlah jamaah haji yang dicover sebanyak 450 jamaah. Artinya keberadaan TKHI saat itu menyertai kloter asal Sulteng dan hanya melayani sebanyak 450 jamaah.
Namun setelah menjadi PPIH bidang kesehatan di Arab Saudi non kloter, jumlah jamaah yang dicover keseluruhan jamaah haji dari Indonesia sebanyak 100.510 orang jamaah.
” Kami berangkat dari Jakarta pada 9 Juni 2022 menuju Mekkah atau 3 hari sebelum jama’ah haji Indonesia tiba di Mekkah,” kata H. Antoni selaku PPIH bidang kesehatan haji Indonesia yang memiliki slogan, tugasku sebagai pelayan dan
Motto, jangan tunggu haus.
Masih laporan dari Makkah kata H Antoni, Jamaah haji Indonesia yang didampingi berada
di sektor 4 Jarwal Hotel 401 Al Kiswah Tower dan 402 Al Faiha Palace antara lain:
1. Embarkasi SOC (Solo, DIY) 43 kloter =15.480 jama’ah.
2. Embarkasi PDG ( Padang) 8 kloter = 2.880
3. Embakasi BPN ( Kaltim,Sulteng,Sulut kaltara ) 8 kloter = 2.880
4. Embakasi BDJ ( Banjarmasin) 8 kloter = 2.520.
”Jumlah jamaah di sektor 4 Jarwal sekitar 24.000 jama’ah termasuk jama’ah asal Sulawesi Tengah,” sebut Antoni.
H. Antoni juga menjelaskan bahwa
Jama’ah haji Indonesia setiap kloter didampingi oleh 2 petugas kesehatan, satu orang dokter dan satu orang perawat.
”Tapi saya petugas non kloter saya petugas PPIH Arab Saudi bang yang melayani semua jamaah haji Indonesia secara keseluruhan,” tegas Antoni yang saat dihubungi Radar Sulteng mohon waktu masih dalam tugas pelayanan kesehatan bagi jamaah yang membutuhkan bantuan medis.
Terkait pengalaman menjadi petugas haji pasca pandemi ? Menurutnya, jama’ah haji tahun ini sangat berbeda dengan jama’ah haji sebelum pandemi dimana saat ini jama’ah haji masih dimasa pandemi Covid semua jamaah haji wajib dilakukan vaksin 1-2-3 booster dan vaksin meningitis serta vaksin influenza dan diwajibkan juga jama’ah selalu memakai masker.
Kunci menjadi petugas haji katanya harus punya jiwa melayani para jamaah dengan tulus dan ikhlas. Hal ini sesuai semangat tim EMT (emergency medical team) PPIH kesehatan adalah garda terdepan untuk melayani kesehatan jama’ah haji Indonesia di tanah suci Mekkah.
Masih kata Antoni, Jama’ah haji Indonesia mulai masuk Makkah dan sebagian telah melaksanakan tawaf Umroh wajib ada yang mengalami kelelahan maka tim EMT di Makkah langsung membantu mendorong dengan kursi roda dari masjid haram menuju terminal bus di Syieb Amir dan akan naik bis salawat menuju hotel.
”Slogan kami PPIH kesehatan (EMT) emergency medical team adalah #Jangan tunggu haus. #tugasku sebagai pelayan. #keselamatan jama’ah diatas segalanya,” demikian H. Antoni Mohamad Nasir melaporkan dari Makkah. (lib)