BANGGAI-Entah apa sebabnya, Senin kemarin (5/3) tidak setetes pun air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Luwuk yang mengalir. Akibat tidak mengalirnya air PDAM, berbuntut panjang hingga tidak terlayaninya 16 pasien cuci darah di Rumah Sakit Daerah Umum (RSUD) Luwuk.

Kepala Bidang Pelayanan RSUD Luwuk, Disman, yang dikonfirmasi Senin (5/3) sore, membenarkan hal tersebut. Menurut dia, sebagai pelayan masyarakat sudah sepatutnyalah untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, termasuk pelayanan kepada pasien rumah sakit.
Namun sebagai manusia biasa, dia tidak bisa berbuat banyak ketika terjadi kendala teknis dalam memberikan pelayanan tersebut. Seperti yang terjadi di ruang cuci darah, kemarin. Dari 32 orang pasien yang terjadwalkan, pihak rumah sakit hanya dapat melayani setengah saja. Akibatnya, 16 orang lainnya harus kembali ke rumah dan ke RS lagi Selasa (6/3).
“Iya. Dari 32 orang pasien yang terjadwal, kami hanya bisa melayani setengahnya saja. Sisanya pada besok hari,” katanya.
Ketika ditanyakan kendala yang dialami, Disman dengan tegas mengatakaan, penyebabnya karena air PDAM tidak mengalir di bak penampungan air rumah sakit.
“Penyebabnya, air di bak penampungan tidak ada. Seharian air PDAM tidak jalan. Untung saja, ada 5 unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan ke rumah sakit untuk mengisi bak penampungan tersebut, sehingga 16 orang bisa dilakukan operasi cuci darah sesuai jadwal,” terang Disman.
Sementara Direktur Utama PDAM Luwuk, Arwin Alimun yang dihubungi koran ini, belum memberikan keterangan pasti penyebab hingga air PDAM tersebut tidak mengalir ke rumah pelanggan termasuk ke rumah sakit. (stv)