PARIMO – Keberadaan guru terpencil di sejumlah kecamatan di Parimo mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab). Bupati Parimo H Samsurizal Tombolotutu, berkomitmen dalam memperjuangkan kesejahteraan guru terpencil sebagai bentuk perhatian khusus atas kerja para guru yang menjadi ujung tombak pemerintah.
Saat bertemu langsung dengan ribuan guru di Parimo, bupati menegaskan kesejahteraan guru yang terpenting. Sejauh ini menurut Samsurizal, honor yang diberikan kepada guru terpencil dianggap masih minim.
Dia mencotohkan, nasib guru terpencil di Kecamatan Sausu, Salubanga. Besaran gaji mereka (guru terpencil) kurang lebih Rp200 ribu. Sedangkan jumlah tersebut tidak sebanding antara gaji dan pengeluaran, biaya transportasi tidak cukup.
“Bayangkan kalau kita kirim guru ke SD Salubanga, satu kali naik ojek Rp300 ribu. Sementara gaji guru disana Rp200 ribu,” ungkapnya.
Dia meminta, agar hal tersebut dapat menjadi perhatian Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Parimo. “Saya minta kepada kepala dinas, guru terpencil harus dapat perhatian,”tegasnya.
Lanjut Samsurizal, kesejahteraan perlu ditambah, minimal untuk biaya transportasi bisa kembali. Tetapi, tambahan kesejaheraan itu akan dihitung dan disesuaikan dengan lama mengajar. Selain itu, pada 2018 mendatang ada rencana baik Pemkab untuk membangun rumah bagi para guru terpencil. Jumlahnya kurang lebih 88 unit, sesuai dengan jumlah guru.
Tujuannya untuk mempermudah guru dalam menjalankan tugasnya, mengajar para anak di daerah terpencil. Sebab, kendala utama yang sering dihadapi adalah jarak tempuh, akses medan yang sulit untuk menembus sekolah terpencil.
Proses pembangunannya akan dilakukan secara bertahap. “Nanti pembangunannya akan dilaksanakan secara bergelombang. Itu urusannya kepala dinas mana saja rumah-rumah yang akan dibangun di dekat sekolahnya,” ungkap bupati. (iwn)