PALU – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau Matematika dan Ilmu Alam (FMIPA) Universitas Tadulako (Untad) menyelenggarakan International Seminar on Science and Technology (ISST) ke-4 di tahun 2022, Rabu (2/11), disalah satu hotel di Kota Palu, dengan menggunakan hybrid style baik offline maupun online. Seminar Internasional ini mengangkat tema Riset Inovatif dalam Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Diketahui bahwa kegiatan ISST merupakan seminar tahunan yang diselenggarakan secara rutin oleh FMIPA Untad sejak tahun 2018. Seminar ini bertujuan untuk menyediakan forum internasional tingkat tinggi bagi akademisi, peneliti, ilmuwan, mahasiswa, cendekiawan dan praktisi terkemuka untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, penelitian, dan aplikasi mutakhir tentang aspek kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ketua Panitia penyelenggara Nov Irmawati Inda menyampaikan, bahwa seminar ini telah diadakan secara virtual sejak tahun 2020 akibat pandemi covid-19, dan terus diadakan secara virtual mengikuti anjuran dan arahan dari pemerintah. “Namun karena antusiasme peserta untuk mengikuti seminar ‘tatap muka’, maka seminar ini diadakan dengan menggunakan hybrid style seminar dengan mengikuti pedoman kesehatan untuk covid-19,” jelasnya.
Seminar ini sendiri menghadirkan pemateri dari enam negara termasuk Indonesia, yakni Prof Dr Sutikna dan Dr Eng Asep Bayu asal Indonesia, Prof Dr Oyuntsetseg Bolormaa asal Mongolia, Dr Elizabeth Stojanovski asal Australia, Prof Hiroshi Umakashi asal Japan, Prof Oriol Serra asal Spanyol, dan Prof Dr Sarani Zakaria asal Malaysia.
“Selama pelaksanaan seminar ini seluruh paper atau tulisan yang masuk dapat terpublik Prosiding Internasional Terindeks Scopus, kami juga siapkan fasilitas apabila peserta ingin memasukan tulisannya ke jurnal justag Malaysia,” terangnya.
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua hari dan akan berakhir di tanggal 3 November 2022. Namun hari pertama dilaksanakan hybrid style, dan untuk dihari penutupan semuanya dilaksanakan secara online. “Untuk yang dari Kota Palu dilakukan secara tatap muka, dan di hari kedua untuk peserta dari luar Pulau Sulawesi Tengah. Karena peserta ada juga dari enam negara yang mendaftar termasuk Indonesia dengan jumlah 172 penulis,” kata Nov Irmawati.
Sementara itu, Dekan FMIPA Universitas Tadulako Prof. Darmawati Darwis, menyampaikan bahwa selama empat kali pelaksanaan ISST selalu menghasilkan 100 publikasi tulisan yang Terindeks Scopus. Sehingga itulah yang menjadi daya tarik, kenapa para peneliti memilih di ISST Fakultas MIPA Untad. Selain itu juga kegiatan ini dapat menjadi sebuah sharing informasi terkait dengan sains dan teknologi. “Kita juga bisa melahirkan kerjasama dan mempererat publikasi bersama, karena disini terkumpul dari berbagai negara yang terlibat sebagai peserta,” ujarnya.
Sehingga dengan komunikasi itulah yang bisa untuk berkelanjutan dan tidak hanya selesai di kegiatan ini, ditambah dengan adanya program merdeka belajar, tentunya tujuan akan semakin bagus ke depan, dengan sebuah komunikasi, kerjasama dan semua dapat terealisasi. “Jadi tidak hanya ada tandatangan MoU di atas kertas, melainkan harus memiliki realisasi,” jelas Darmawati.
Kemudian, perbedaan kegiatan dengan tahun sebelumnya yakni berkaitan dengan materi riset, sebab banyaknya perkembangan riset yang terbaru dan hal itu harus selalu terupdate. “Saya berharap agar di tahun ini juga mampu mempublikasi artikel yang Terindeks Scopus, dan akan menambah reputasi penulis sendiri, kemudian tentunya kepada Untad,” tutup Darmawati.(who)