PALU KOTA

FKIP Untad Terima Bantuan dari UNJ

Dilihat
FOTO: MOH. SALAM/RADAR SULTENG
MENERIMA KUNJUNGAN: Wakil Dekan Kemahasiswaan FKIP Untad, Iskandar (kiri) bersama Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Negeri Jakarta, Achmad Ridwan, bersama mahasiswa FKIP Untad, Senin (3/12).

PALU – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako menerima bantuan peralatan kuliah dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ). PENYERAHAN BANTUAN TERSEBUT diserahkan Wakil Rektor IV bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Negeri Jakarta, Dr Achmad Ridwan Msi, kepada Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKIP Untad, Dr Iskandar Mhum, di ruangan FKIP 7 Untad, Senin (3/12).

Bantuan tersebut berupa 5 unit LCD proyektor serta tim UNJ terdiri dari 13 orang, yaitu 8 orang dosen dan 5 mahasiswa memberikan trauma healing kepada sejumlah mahasiswa FKIP Untad melalui Training of Trainers (ToT) kegiatan dukungan mental dan psikososial dosen dan mahasiswa Untad.

Koordinator Tim UNJ, Dr Achmad Ridwan mengungkapkan, dua hari pasca gempa bumi dan tsunami, UNJ sudah berada di Kota Palu yang terdiri dari 10 orang mahasiswa dalam tim Alfa. Kehadiran mereka untuk melihat kondisi sesungguhnya dan melakukan pencatatan apa yang dibutuhkan korban bencana, baik yang berada di Kota Palu maupun di Kabupaten Sigi dan Donggala.

Ia menjelaskan, kunjungan ke Untad khususnya ke FKIP selain memberikan bantuan berupa LCD proyektor juga datang memberikan doa dan support kepada mahasiswa FKIP untuk segera bangkit dan melanjutkan aktivitas perkuliahan seperti biasanya.

“Kami datang ke sini memberikan doa dan semangat kepada mahasiswa Fkip Untad, jadi mahasiswa di Untad tidak boleh berlama-lama untuk bersedih karena tantangan kedepan sudah menunggu para mahasiswa ini,” ungkapnya.

Dia berpesan kepada mahasiswa FKIP Untad, agar tetap kembali berkuliah. Sebab menurutnya, tantangan ke depan seperti industry 4.0 dan education 4.0 sudah tak lama. Sehingga mahasiswa FKIP Untad tidak boleh ketinggalan.

“Jangan patah semangat karena tantangan ini jauh lebih besar, sebab tantangan Industry 4.0 dan education 4.0 itu sangat besar jadi mahasiswa Untad terlebih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan harus segera bangkit pasca gempa bumi, tsunami dan likuifaksi tersebut,” jelasnya.

Masih kata Achmad Ridwan, pasca kegiatan ToT tersebut akan terus melakukan koordinasi dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, sehingga dengan demikian Untad lebih cepat bangkit dan mahasiswanya bisa segera mengejar ketertinggalan.

“Ada beberapa kegiatan yang dikelola oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) jadi ada 38 Perguruan Tinggi yang memberikan perhatian penuh kepada Untad dan UNJ salah satunya yang terus menerus memberikan bantuan supaya Untad bangkit kembali,” sebutnya.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKIP Untad, Dr Iskandar MHum menuturkan, kunjungan UNJ ke Untad selain memberikan bantuan berupa materi juga memberikan trauma healing, sehingga mahasiswa FKIP Untad khususnya segera bangkit pasca bencana tersebut.

“Intinya, mereka datang ke sini bagaimana memberi pengetahuan khususnya materi trauma healing kepada anak-anak kita yang saat ini mahasiswa FKIP masih terkena musibah dan ketakutan masuk kuliah dengan metode Training of Trainers ini, dan harapannya usai menerima materi tersebut mahasiswa itu bisa menularkan dan memberikan lagi materi yang mereka dapatkan dari kegiatan Training of Trainers baik kepada lingkungan Universitas Tadulako lalu juga kepada masyarakat umum,” tuturnya.(slm)

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.