PALU – Kunjungan ke mitra kerja Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu di Rumah Sakit (RS) Anutapura menemukan problem penanganan Covid-19. Problem utama yang didapati, Selasa (21/4) lalu itu yakni minimnya masker bedah untuk para tenaga medis di ruang isolasi.
Saat ini rumah sakit itu, hanya memiliki 140 pcs masker, yang diperkirakan hanya bertahan satu bulan pemakaian saja. Ketua Komisi A DPRD Kota Palu, Mutmainah Korona, menyampaikan, bahwa hasil catatan kunjungan Komisi ke RS Anutapura yaitu tentang ketersediaan masker yang masih menjadi problem utama, bahkan mengalami kekosongan masker bedah. “Jadi menurut keterangan pihak RS Anutapura Palu yang seharusnya membutuhkan minimal 1.120 pcs per 5 minggu. Selain itu, kebutuhan masker N 95 minimal 309 pcs untuk 1 bulan di ruang isolasi. Sementara stok ada tinggal sejumlah 140 pcs saja,” katanya, Rabu (22/04) kemarin.
Problem lainnya, yaitu rapid test covid-19 sebanyak 850 buah, dan sampai kemarin ketersediaan sisa 250 pcs dan APD cukup untuk sementara waktu. Semuanya ini masih mendapat suplay dari Dinkes Propinsi, dan bantuan dari para relawan.
Kemudian alokasi anggaran tak terduga sebesar Rp1 M yang disediakan awal untuk RSU Anutapura belanja kebutuhan berupa pengadaan APD sebesar Rp 338. 142.750, bahan laboratorium dan pengiriman sampel Rp 238.010.000. Peralatan kesehatan Rp 423.847.250. “ Hal ini cukup membantu walaupun hanya untuk kebutuhan penting sekali seperti pengadaan alat sterilisasi ruang isolasi bernama HEPA filter portable 2 unit selain APD dan lain-lain,” jelasnya. (who)
Selengkapnya Baca koran Harian Radar Sulteng Edisi Kamis 23 April 2020..