PALU – Siapa sangka ternyata dua tokoh familiar Sulawesi Tengah Ahmad Ali dan Anwar Hafid Lahir dari desa Wosu, Kabupaten Morowali, ujung Provinsi Sulawesi Tengah. Orang tua mereka pun dekat dan bersahabat sejak masih muda. Walaupun lahir dari rahim yang berbeda emosional mereka sudah terbangun sejak lama.
Bahkan pada tahun 2015 Ahmad Ali dengan Anwar Hafid berkomitmen agar Ahmad Ali maju pada pemilihan Gubernur 2020. Namun takdir berkata lain Ahmad Ali harus tetap berada di Jakarta mengurus partai dan mengawal aspirasi serta pembangunan Sulawesi Tengah dari sana.
Anwar Hafid yang sebelumnya juga ingin maju dalam kontestasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2020, namun takdir berkata lain. Kemudian, akhirnya melalui relawan dan simpatisannya Ketua DPD Partai Demokrat merapat barisannya sepakat mendukung Cudy-Mamun (23/09/2020).
Ahmad Ali yang hadir kegiatan deklarasi relawan dan loyalis Anwar-Sigit (AS) dengan meninggalkan agenda kepartaian serta tugasnya sebagai ketua fraksi DPR RI di Jakarta, karena beliau ingin menyatakan bahwa “Saya tidak pernah memberikan uang kepada adinda saya Anwar Hafid agar dia tidak jadi maju dalam kontestasi pilkada 2020,” ujar Ahmad Ali.
“Isu mahar politik ini yang menurut saya penting dan harus diklarifikasi karena itu merupakan perbuatan fitnah keji dari orang yang tidak bertanggung jawab yang dituduhkan kepada adinda saya Anwar Hafid,” tegas Ali.
“Alhamdulillah hari ini adinda Anwar siap bergabung membantu pemenangan Cudy-Mamun, kami pun berkomitmen memimpin langsung pemenangan di tiap daerah Kabupaten/Kota dan berkeliling mensosialisasikan kerja-kerja Rusdy Mastura-Mamun Amir,” tambahnya.
Sebenarnya Anwar dengan Kak Cudy bukan orang asing yang baru saling kenal, mereka pun berhubungan baik dan sama-sama pernah memimpin di Sulawesi Tengah serta saling bertukar pikiran.
“Selama beliau menjabat sebagai Walikota Palu dulu dan saya sebagai Bupati Morowali saya banyak belajar dari beliau mengenai program padat karya seperti mengurus para pesapu jalanan yang banyak itu,” kata Anwar
“Saya sangat percaya misi asli ada di dalam Kak Cudy, walaupun bukan saya yang jadi gubernur tapi bisa membantu memenangkan Kak Cudy kemudian beliau bisa membantu orang susah untuk sekolah, orang susah pergi kerumah sakit dan membuka lapangan kerja untuk masyarakat Sulawesi Tengah. Insya Allah saya pun merasa menjadi Gubernur,” ujar Anwar.
Terakhir pesan Ahmad Ali “Kenapa harus Rusdy Mastura? Menurut saya Cudy memang bukan pemimpin ideal yang akan datang tapi pemimpin yang dibutuhkan saat ini di 2020. Sulawesi Tengah membutuhkan pemimpin yang punya kearifan, empati dan nurani tinggi untuk mengurusi permasalahan sosial yang hari ini terbengkalai. Dengan adanya dukungan penuh adinda Anwar Hafid saya merasakan aura-aura dan getar-getar kemenangan sudah terasa,”Tutup Ahmad Ali. (*/lib)