BERITA PILIHANPOSO

Dua Kontainer Tower PLN Sudah Tiba di Poso

Dilihat

Target Perbaikan Selesai Delapan Hari

Pekerjaan perbaikan tower yang roboh di sungai Puna desa Tabalu kecamatan Poso Pesisir . (Foto: Budiyanto Wiharto)

POSO – Tim Gabungan PLN sudah mulai melakukan proses recovery gangguan transmisi 150 kV Poso – Sidera di lokasi robohnya tower nomor 46 di desa Tabalu kecamatan Poso Pesisir.

Tim gabungan yang sudah standby di lokasi yaitu Tim Pemeliharaan Penyaluran AP2B, Tragi Palu dan UPP Kitring Sulteng. Sebanyak dua kontainer berisi tower emergency yang didatangkan dari Makassar dan Gorontalo telah tiba di Poso. Pihak PLN juga telah menyiapkan lokasi untuk pembangunan tapak tower emergency dengan melakukan normalisasi aliran sungai Puna 3 jalur.

PLN juga telah menentukan dan merapikan jalur tower 45 dengan bantuan dari warga yang merelakan pemangkasan dan penebangan pohon milik warga.

Seperti diketahui Tower transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150kV yang menghubungkan Poso-Sidera roboh pada Minggu (23/4) pukul 08.30 Wita yang diakibatkan banjir bandang karena hujan lebat sejak pukul 22.00 malam. Banjir bandang menyebabkan pondasi tower tergerus dan membuat Tower nomor 46 transmisi Poso-Sidera roboh.

Rabu (26/4) kemarin, PLN juga tengah melakukan normalisasi aliran sungai untuk persiapan penguatan calon titik lokasi tower Emergency Restoration System (ERS).

Kapan perbaikan tower yang roboh di sungai Puna bisa rampung? Ketua komisi 2 DPRD Poso Iskandar Lamuka menyebut, berdasar penjelasan pihak PLN padanya saat meninjau lokasi menyebut perbaikan dan pemasangan tower transmisi Poso-Sidera tersebut membutuhkan waktu sekitar 8 hari kedepan. Tapi demikian PLN akan membangun tower emergency untuk memulihkan pasokan listrik ke Palu, Donggala, Sigi dan Parigi.

Tower darurat dibangun agar kebutuhan listrik masyarakat di empat daerah tersebut bisa kembali normal.

Sementara itu, upaya Percepatan pemulihan gangguan transmisi 150 kV Poso-Sidera akibat robohnya tower nomor 46, yang terletak di Desa Tabalu, Kecamatan Poso Selatan, pihak PLN bekerja maksimal.

Manager PLN Area Palu, Emir Muhaimin yang saat ini berada di lokasi mengungkapkan, proses pengerjaan tower emergency mulai dikerjakan malam tadi (26/4) secara bertahap. “Kami bekerja sekuat tenaga supaya cepat selesai. Mohon doanya,” tutur Emir dihubungi koran ini tadi malam.

Sementara itu, General Manager PLN Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Suluttenggo), Baringin Nababan mengungkapkan, untuk membangun tower darurat sebagai pengganti tower roboh pihaknya mendapat banyak bantuan dari warga.

“Kami merasa sangat terbantu dengan kerja sama warga setempat yang dengan sangat ikhlas memberikan dukungan moril maupun materil, support warga menjadi penyemangat kami untuk segera menyelesaikan pembangunan tower emergency” ujar Baringin.

Sebelumnya, PLN juga telah menyelesaikan pelepasan konduktor dan aksesori tower nomor 46, titik tapak tower juga telah disiapkan. Tim Gabungan dari AP2B, Tragi Palu, Tim PDKB Area Palu dan UPP Kitring Sulawesi Tengah telah didatangkan sejak hari pertama robohnya tower nomor 46 yang disebabkan oleh banjir bandang.

Untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi terkait upaya pemulihan, PLN juga telah menyiapkan posko informasi pemulihan sistem yang berlokasi di kantor PLN area Palu di Jalan Kartini Kota Palu. Di posko tersebut, PLN juga menyediakan suplai listrik darurat untuk masyarakat yang membutuhkan listrik untuk alat-alat elektronik.

Sejalan dengan pemulihan yang tengah dilakukan, PLN juga tengah melakukan usaha untuk memperkuat jaringan listrik yang menyuplai kota Palu dan sekitarnya, yaitu pembangunan SUTT 150 kV dari Kota Palu. Tepatnya, dari GI Silae ke daerah Pasangkayu dan GI Mamuju di Sulawesi Tengah. Sehingga Kota Palu nantinya tergabung dengan dua SUTT ke Sulawesi Selatan, yang dapat meningkatkan keandalan supply listrik ke sekitar Palu. Pembangunan SUTT ke Mamuju dari Palu tersebut diperkirakan akan selesai tahun ini. Hal ini sebagai solusi jangka panjang untuk keandalan sistem Palu.

Ke depan PLN juga akan membangun PLTMG kapasitas 60 MW di Donggala, Mobile Power Plant ini direncanakan sudah mulai beroperasi pada awal tahun depan. Sebagai bagian dari penguatan sistem pembangkitan di sistem Palu.(bud/fdl)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.