PALU – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Tengah enggan menanggapi terkait masalah yang terjadi di Dewan Pimpinan Pusat PPP. Ketua DPW PPP Sulteng, Fairus Husen Maskati menegaskan, bahwa pengurus maupun kader PPP di Sulteng masih solid dan fokus bekerja jelang Pemilu 2024 mendatang.
Dihubungi Radar Sulteng kemarin, anggota DPRD Sulteng ini, secara diplomatis menyampaian, bahwa permasalahan yang terjadi di DPP biarkan diselesaikan sendiri oleh DPP. DPW kata dia, tida bisa terlalu jauh ikut campur dengan masalah tersebut. “Itu internal DPP, biarkan mereka menyelesaikan sendiri. Kami di daerah saat ini sedang focus dalam upaya melaksanakan kerja-kerja elektoral,” kata Fairus.
Dia menambahkan, bahwa saat ini, PPP Sulteng tetap solid, loyal dan kompak serta terpimpin, sesuai dengan tujuan bersama yakni memastikan PPP menang dan Berjaya di Pemilu 2024. Kepada para kader PPP Sulteng Fairus berpresan, agar tidak perlu terpengaruh situasi yang berkembang di DPP PPP di Jakarta.
“Karena bagaimanapun juga pada akhirnya DPW Sulteng dan seluruh DPC hanya akan mendukung Ketua Umum yang sah, siapa pun orangnya dan tetap bekerja memastikan seluruh tujuan dan cita-cita kita untuk kemenangan PPP sebagaimana tujuan kita bersama,” ungkapnya.
Meski demikian, dia berharap kondisi yang ada bisa segera mereda dan tidak mengganggu kerja-kerja kader maupun partai di daerah masing-masing. Sebab, terkait dengan pernyataan Ketum DPP PPP Suharso Manoarfa, yang menjadi polemik, sudah disampaikan permohonan maafnya.
“Kita kan partai yang berazaskan Islam, segala tindak-tanduk kita dalam berbuat tentulah harus mengacu pada Al-Qur’an, Hadits, Ijma dan Qiyas. Dalam Hadis sudah jelas dikatakan bahwa akhlak seorang mukmin jika saudaranya melakukan salah dan meminta maaf adalah maafkan,” ujarnya.
Menanggapi hasil survey PPP yang belum menunjukan perbaikan, Fifi panggilan akrab Fairus mengatakan bahwa elektabilitas partainya itu memang harus terus diperjuangkan oleh semua pihak di partai.
“Untuk meningkatkan suara, diperlukan usaha kolaboratif dari seluruh kader, jajaran pengurus dan semua orang yang memiliki pengaruh di PPP harus kompak,” tegasnya.
Dalam masa kepemimpinan Suharso Monoarfa yang juga adalah Menteri PPN/Kepala Bappenas, Fairus mengaku sudah dilakukan berbagai usaha menjelang pemilihan umum mendatang. Sebagai contoh, sekolah politik, workshop dan bedah daerah pemilihan merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan kader terkait politik dan pemilihan umum.
“Selanjutnya hanya kepada Allah lah kita berserah diri dan tetap berpegang teguh dengan nilai-nilai ajaran Islam serta Sunnah Rasulullah Muhammad SAW. Semoga Allah Meridhai kami semua dalam perjuangan merebut kembali kemenangan PPP sebagai satu-satunya partai Berazaskan Islam,” harapnya.
Sementara itu, dalam suatu kesempatan Suharso Monoarfa menolak hasil musyawarah kerja nasional (Mukernas) PPP yang melengserkan dirinya dari ketua umum dan digantikan Muhammad Mardiono.
“Begini-begini, saya masih ketua umum. Saya adalah ketua umum Partai Persatuan Pembangunan,” kata Suharso dalam video yang beredar di Jakarta, Selasa (6/9).
Pernyataan Suharso yang disebarkan melalui video ini dibenarkan oleh Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha. Suharso menolak hasil Mukernas DPP PPP di Banten pada Minggu (4/9).
Dimana keputusan Mukernas itu melengserkan dirinya dari jabatan ketua umum PPP, dan mengangkat Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum PPP. Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional itu, dia telah menelaah dan mengklarifikasi semua informasi yang berkembang terkait Mukernas di Banten yang memberhentikan dirinya sebagai Ketua Umum PPP.
“Saya telah mengumpulkan semua informasi yang disampaikan. Baik cerita cerita, yang sampai kepada saya,” ungkapnya. Suharso meminta orang-orang yang menggulingkan dirinya dari kursi Ketua Umum PPP untuk segera meminta maaf. ’’Saya beri kesempatan kepada mereka untuk bertabayun kepada saya,” pintanya. (jpg)