PALU – Setelah tertunda akibat gempa 2018, Do Jo Satya Kejati Sulteng akhirnya memulai aktivitas latihan, Jumat (3/5) sore.
Latihan karate perdana ini melibatkan Dewan Guru dan Majelis Sabuk Hitam serta Pengprov KKI Sulteng dan pihak Kejaksaan Tinggi Sulteng.
“Atas arahan pak Kajati Sulteng, kita memulai latihan perdana dan akan terus berkelanjutan. Kegiatan ini bukan hal baru di lingkungan kami, karena di Kejaksaan Agung. KKI sudah bertahun-tahun melatih buat keluarga besar Kejaksaan Agung,” kata Koordinator pada Kejati Sulteng Dr. Rizky Fachrurrozi (DAN III KKI) yang baru tiga bulan berada dilingkungan Kejati Sulteng.
Rizky sebelumnya menjabat Kasi Pengamanan Pembangunan infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi pada Subdit pengamanan pembangunan infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi. Direktorat pengamanan pembangunan strategis Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejagung RI.
Rizky menambahkan, sesuai arahan Kajati Sulteng, Jacob Hendrik Pettipeilohy, setelah dimulainya latihan di Do Jo Satya Kejati, pihaknya juga mengagendakan kejuaraan internal dan kejuaraan terbuka.
Sementara itu Ketua Pengprov KKI Sulteng, Yesiah Ery Tamalagi menjelaskan jika rencana latihan dilingkungan Kejaksaan Tinggi Sulteng sesungguhnya sudah direncanakan tahun 2018 silam.
“Waktu itu kita setelah menghadap Kajati sepakat mau latihan hari Minggu, tapi pas hari Jumat kejadian gempa. Kami bersyukur hari ini akhirnya kita bisa latihan perdana. Apalagi di lingkup Kejati Sulteng saat ini ada dua keluarga besar KKI dari luar Sulteng yang bertugas disini,” kata Yesiah Ery.
Dukungan penuh Kajati Sulteng terhadap keberadaan KKI di Sulteng juga membuat Pengprov Sulteng meyakini dunia karate Sulteng akan terus bergairah.(*/ron)