PALU KOTA

Ditinggal Tiga Hari, Ahmad Ditemukan Membusuk

Melihat
Tim Inafis Polres melakukan olah TKP di rumah korban yang baru ditemukan dan sudah dalam keadaan membusuk. (Foto: Wahono)

PALU – Warga Jalan Batu Bata Indah, pagi kemarin dihebohkan oleh mayat salah seorang pemilik rumah, yang telah membusuk. Jenazah yang diketahui bernama Ahmad Arifudin (52) itu, ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

Informasi yang dikumpulkan di lokasi kejadian menyebutkan, warga yang pertamakali menemukan jasad dari Ahmad Arifudin, yakni Jon Charles Korompot bersama rekannya Idin, sekitar pukul 09.00 wita.  Kapolsek Palu Selatan Kompol Malsukri mengatakan, menurut keterangan saksi saat memperbaiki mesin air, sempat mencium bau tidak sedapt dari arah rumah korban. Mereka pun sudah tiga hari tidak melihat korban. “Saksi menaruh kecurigaan karena korban sudah sekitar 3 hari tidak pernah kelihatan dan lampu rumah korban tidak pernah menyala.  Kemudian secara bersama mendatangi rumah Korban dan mengecek keberadaan Korban,” ungkapnya.

Saat mendekati rumah dari korban, bau busuk yang tercium semakin menyengat. Kedua saksi juga melihat banyaknya lalat yang keluar masuk dari fentilasi rumah korban. Saksi kemudian berinisiatif membuka pintu rumah Korban dan mendapati Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia di lantai dapur dengan posisi terlentang dan berlumuran darah di bagian kepala. Sejumlah obat-obatan pun ditemukan ada di atas meja dapur. “Selanjutnya Saksi segera menjemput dan memberitahukan hal tersebut kepada istri Korban yang saat itu berada di rumah keluarga di kelurahan Petobo,” kata Malsukri.

Disampaikan Malsukri, menurut pengakuan istri korban, Hijrah (45), dirinya terakhir melihat korban Minggu (3/12) lalu, ketika pamit untuk pergi ke rumah keluargannya di Kelurahan Petobo. Korban pun ditinggal sendiri di dalam rumah. Memang diakui keluargan, korban memiliki riwayat penyakit darah tinggi, jantung serta ginjal.

Dari hasil olah TKP tim Inafis Polres Palu, diketahui korban sebelum meninggal sempat mengonsumsi sejumlah obat. Hal itu dilihat dari sejumlah obat yang sudah terbuka dari bungkusnya dan posisinya tidak jauh dari korban. “Sesuai permintaan keluarga, korban akan segera dimakamkan di Kelurahan Petobo dan tidak bersedia dilakukan otopsi,” jelasnya. (who)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.