PALU – Betapa kagetnya Wahmiyanti, mendapati suaminya, Noveru Safitra Salah (33) telah terbujur kaku di rumah kontrakan, pada Senin (4/6) kemarin. Wahmiyanti yang baru pulang dari Makassar, terakhir melakukan kontak dengan almarhum pada Kamis 31 Mei yang lalu.

Penemuan jasad Noveru Safitra, yang telah membusuk ini pun, sontak membuat warga di sekitar Jalan Dewi Sartika, Lorong Rumah Sakit Islam, Kelurahan Birobuli, tempat kontrakan Wahmiyanti bersama almarhum suaminya itu, dibuat heboh. Memang diakui Wahmiyanti, suaminya tersebut memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi. Suaminya pun sempat menelpon dan mengeluh merasa sakit.
Saat dicoba untuk berkomunikasi kembali via telepon, suaminya tidak kunjung menjawab telepon dari Wahiyanti. Lima hari kemudian saat dirinya pulang ke rumah kontrakan, pintu rumah dalam keadaan terkunci, dan panggilan tidak dijawab oleh korban. Dia langsung menemui pemilik rumah kontrakan untuk membuka pintu dengan kunci duplikat. “Saat dibuka pintu langsung bau dan saya melihat suami saya sudah tergeletak dan membusuk di kamar mandi,” katanya saat hendak dibawa oleh petugas ke Polsek Palu Selatan.
Setiba di lokasi tim Inafis Polres Palu bersama dengan Tim Dokkes Polda Sulteng langsung melakukan olah TKP. Disinyalir, korban sempat terjatuh dan kepala korban terbentur ke sebuah ember dan membentur lantai dengan posisi telentang. “Ada obat-obatan yang kami dapatkan di meja, obat itu adalah obat untuk orang sakit, dan kondisi mayat sudah membengkak dan membusuk,” kata seorang anggota Inafis Polres Palu yang enggan disebutkan namanya.
Terlihat pula Kasat Reskrim Polres Palu AKP Holmes Saragi turut serta melakukan olah TKP. Saat dilakukan pengecekan kurang lebih 10 menit, Kasat Reskrim meninggalkan TKP karena tidak ada tanda kekerasan yang dialami oleh korban. “Dugaan sementara ada riwayat penyakit, mayat sekarang berada di RS Bhayangkara Polda Sulteng,” katanya. (who)