DAERAHKESEHATANNUSANTARAPALU KOTASULAWESISULTENG

Diminta Mampu Hadapi Krisis Kesehatan

SIAP TERJUN KE MASYARAKAT : Satu persatu wisudawan STIK IJ Palu saat mengikuti prosesi pemindahan tali toga, sebagai tanda telah menyandang gelar sarjana (S1). (WAHONO)
Dilihat

PALU – Sebanyak 74 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya (STIK IJ) Palu secara resmi menyandang gelar Sarjana (S1) Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat, Senin (12/12). Kegiatan wisuda ke XXI tahun akademik 2021/2022 tersebut diawali dengan Sidang Senat yang dipimpin oleh Ketua STIK IJ Palu, Subardin.

Membacakan pesan almamater, ketua STIK IJ Palu, Subardin, menyampaikan bahwa dengan tema yang diangkat pada Wisuda ke XXI, yaitu meningkatkan komunikasi dalam upaya menangani krisis kesehatan. Hal ini sejalan dengan peraturan Kementerian Kesehatan nomor 75 tahun 2019 tentang penanggulangan krisis kesehatan.

Dimana makna yang terkandung dalam tema itu, ialah bisa saling bahu membahu dalam menangani berbagai permasalahan kesehatan, sehingga kerjasama lintas sektor sangat diperlukan yang pada akhirnya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dimana STIK IJ Palu juga telah berakreditasi baik nasional perguruan tinggi. “Sudah ada 22 orang sudah tersertifikasi dosen, sehingga target ditahun 2023 STIK IJ Palu bisa terakreditasi 100 persen,” katanya.

Kemudian Ketua Yayasan Tri Karya Husada, dr Pash Panggabean menyampaikan kepada lulusan STIK IJ yang baru di Wisuda bisa membuat sesuatu di tengah masyarakat. Setelah lulus, jangan pernah ada niat untuk malas berbuat baik, bekerja di bidang kesehatan atau tidak melanjutkan pendidikan. “Dengan jumlah 74 orang, dan tersebar diberbagai tempat kemudian mampu berbuat sesuatu tentu bisa bermanfaat untuk pembangunan daerah,” katanya.

Tentu kuncinya adalah baik berkomunikasi, baik itu sesama alumni maupun dengan pemerintah daerah sampai ke perdesaan. “Jadilah sarjana yang bisa berbuat sesuatu untuk pembangunan daerah,” kata Pash Panggabean.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI wilayah XVI Prof Munawir Razak berharap agar semua lulusan bisa terserap dengan baik dilingkup dunia kerja dan tidak menambah jumlah angka tenaga kerja. “Sekarang ini permasalahan pengangguran menjadi persoalan bersama yang menjadi tantangan besar Negara untuk diselesaikan. Sebab, saat ini sudah 9 juta orang belum memiliki pekerjaan dan satu jutanya itu adalah lulusan perguruan tinggi,” terangnya.

Mewakili Gubernur Sulteng, Kepala Dinas Kesehatan dr Komang menerangkan bahwa melihat masih adanya permasalahan dibidang kesehatan seperti tingginya angka kematian bayi dan balita, serta kematian ibu, dan tingginya angka stunting, termasuk Covid-19 yang masih belum keluar dari status pandemi. Sehubungan dengan hal itu dia berharap kepada lulusan STIK IJ Palu bisa membantu meningkatkan pemerataan penanganan kesehatan ditingkat masyarakat. “Sebab kesehatan adalah merupakan investasi,” singkatnya.

dr Komang juga menambahkan bahwa para mahasiswa STIK IJ Palu yang telah dididik untuk turun langsung melakukan penanganan kesehatan di tingkat perkotaan ataupun daerah terpencil. Selain itu penanganan stunting dan lainnya menjadi tangungjawab bersama dengan upaya pendidikan masyarakat agar sehat. “Selaku pemerintah Provinsi Sulteng akan terus mendukung upaya baik meningkatkan pendidikan dibidang kesehatan, serta akan mendoroang kebijakan kesehatan dengan meningkatkan sumber daya manusia kesehatan dan membuka lapangan kerja,” tutupnya.(who)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.