
PALU- Tour De Central Celebes (TDCC) resmi di-launching Menteri Pariwisata Arief Yahya, di Belariung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Selasa malam (25/5). Event balap bertaraf internasional yang akan berlangsung di Sulawesai Tengah ini akan digelar 6–8 November 2017mendatang.
Peluncuran TDCC ditandai dengan pengibaran bendera start oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola MSi.
Balap sepeda yang akan lebih memperkenalkan destinasi wisata Sulawesi Tengah tersebut akan menempuh jarak 491,4 kilometer yang dibagi dalam tiga etape. Pada etape pertama, para pembalap akan melintasi Kabupaten Tojo Unauna hingga Kabupaten Poso dengan jarak 192 kilometer. Pada etape kedua menempuh jarak 143,6 kilometer, melewati Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong. Pada etape terakhir, para pembalap akan menempuh jarak 143,3 kilometer yang melintasi Kabupaten Parigi Moutong hingga Kabupaten Sigi dan Kota Palu.
TDCC ini akan diikuti diikuti para pembalap dari 12 negara yang terbagi dalam 10 tim di antaranya Kanada, Singapura, Malaysia, Korea, Belanda, Kuwait, Sri Lanka, Vietnam, Filipina, Thailand, Brunei, Prancis, serta 5 tim pembalap nasional.
Menteri Arief Yahya dalam sambutannya mengatakan, perhelatan TDCC ini akan menjadi sarana publikasi dan promosi Sulawesi Tengah di tingkat nasional dan internasional. Agar dapat mendorong Sulawesi Tengah menjadi tujuan wisata dan ivestasi, salah satunya mempromosikan Kepulauan Togean menjadi tujuan wisata unggulan.
‘’Melalui event balap sepeda ini juga mengajak pembalap dan masyarakat agar bisa menikmati tempat-tempat wisata ungggulan Sulawesi Tengah. Sulteng memiliki banyak tempat wisata potensial,’’kata Menteri.
Tak hanya di bidang mampu menyedot kunjungan wisatawan mancannegara dan nusantara, event ini kata Menteri akan menggerakan ekonomi daerah dan mendorong perbaikan infrastruktur.
Dalam sambutannya, Menpar menegaskan pentingnya media value pada Sport Tourism yang nilainya lebih tinggi daripada Tourism Revenue-nya. Pendapatan dari sport tourism 60% berasal dari iklan, 30% dari tiket match day, dan 10% dari souvenir. Wisatawan yang datang akan menjadi Repeater. Maka dari itu, pelaksanaan Promotion Timeline Strategy POP = 50%: 30%: 20%
Anggaran Media harus lebih besar dari Anggaran Pelaksanaan. Buat Story Telling. Kemenpar hanya mendukung anggaran promosi. Untuk pengembangan destinasi Sulteng, Menpar mendorong Pemerintah Daerah lebih aktif. Di Sulteng sudah ada DPN Togean – Gorontalo (KSPN Togean-Tomini, KPPN Banggai); dan DPN Toraja – Lorelindu (KPPN Palu, KPPN Lore Lindu, KPPN Danau Poso)
Potensi Wisata Bahari Sulteng yang besar khususnya di Togean yang merupakan Top 30 wisata bahari unggulan Kemenpar : wisata bentang laut dan wisata bawah laut. (awl)