BALUT-Polemik saat unjukrasa mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Banggai Laut digedung DPRD kabupaten Banggai Laut (Balut), Rabu (9/3), menuai tanggapan anggota legislatif, Irwan Lajumi.
Irwan menerangkan, saat itu pihaknya telah melakukan upaya mediasi terhadap mahasiswa yang menuntut agar diberhentikannya penambangan pasir di areal pesisir kota Banggai.
Sementara, menurut Irwan bahwa hingga kini Pemkab Balut belum pernah mengeluarkan izin penambangan dimaksud. Ia menambahkan, berdasarkan hasil survey lapangan, terdapat 10 penambang yang terdiri dari masyarakat lokal dengan menggunakan perahu.
“Salah satu tuntutan adik-adik mahasiswa meminta izin itu dicabut, sementara izinnya memang belum ada dan masyarakat yang menambang itu bersifat perseorangan,” ujarnya, Sabtu (12/3).
Legislator Balut ini menuturkan, awalnya mahasiswa sempat melakukan aksi pembakaran ban bekas di depan kantor DPRD, meski begitu terang Irwan, aspirasi mahasiswa tersebut diakomodir dan DPRD saat itu telah menghadirkan tiga instansi terkait dari pihak eksekutif baik dinas lingkungan hidup, PTSP maupun dinas perikanan dan kelautan untuk membahas lebih lanjut persoalan tersebut.
Dimana menurut politisi Perindo Balut ini, selain dampak lingkungan, yang perlu dipertimbangkan kemudian adalah masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan material pasir, hal itu juga jelas dia, perlu dipikirkan bersama.
“Kita sudah melakukan upaya dengan menghadirkan tiga instansi, agar permasalahan itu mendapatkan solusi bijak, tidak serta-merta mengambil kesimpulan seperti yang diharapkan pengunjuk rasa,” paparnya.
Ditanyakan sekaitan dengan beredarnya video banting meja saat berlangsungnya pertemuan bersama antara mahasiswa, instansi terkait dengan DPRD, Irwan tak menampik dan hanya memberikan tanggapan dingin serta klarifikasi. Dia mengatakan insiden lose control itu merupakan tindakan refleks, dikarenakan pihak pengunjuk rasa yang terkesan memaksakan kehendak agar DPRD dan eksekutif sesegera mungkin mengambil kesimpulan.
“Sudah kita sampaikan, semuanya butuh proses, tapi adik-adik mahasiswa ini bersikeras supaya tuntutannya segera direalisasikan hari itu juga,” jelasnya.(mgl)