BERITA PILIHANDAERAHMOROWALI UTARA

Datangi DPRD, Seorang ASN PDP Minta Diisolasi di RS

BERMOHON : Seorang ASN yang diketahui berstatus OTG mendatangi DPRD meminta agar dirinya segera diisolasi di rumah sakit. FOTO : IST
Dilihat

MORUT – Seorang ASN di Pemkab Morowali Utara seketika memohon diri agar diisolasi di rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Ratapan pria berkaos oblong di kantor DPRD setempat itu seketika menghentikan jalannya sidang Paripurna, Senin (20/4).

Peristiwa mengejutkan itu lantas diabadikan seorang jurnalis. Dalam rekaman videonya, pegawai bertubuh gempal memakai masker itu meratap sedih. Sembari melekatkan kedua telapak tangannya di wajah, dia memohon agar tidak lagi diisolasi di rumahnya. Dia begitu frustasi. “Tolong, kasian saya pak. Saya tidak mau diisolasi di rumah, saya punya anak dan istri. Tolong saya pak,” ratapnya di depan pintu ruang persidangan.

Aksi itu tentu saja menghentikan jalannya sidang paripurna. Sejumlah pegawai sekertariat DPRD hanya melongo. Mereka tak berani mendekat, apalagi menyuruhnya keluar gedung. Sementara anggota dewan tak bisa berbuat banyak.

Kepala Dinas Kesehatan Morut, Delnan Lauende yang berada di tempat itu langsung memberikan penjelasan. Ia meminta pria itu untuk kembali ke rumahnya. “Saya akan meminta pihak rumah sakit untuk mengisolasi bapak. Sekarang dimohon bapak pulang dulu, nanti dijemput tim medis,” ujar Delnan.

Belum puas dengan penjelasan Delnan, pria itu kembali memohon-mohon. Ia mengaku tak kuat dengan sanksi sosial dari masyarakat pasca dirinya diketahui terpapar virus. Kali ini suaranya lebih bergetar. Dia menangis. “Kenapa saya tidak dibawa ke rumah sakit. Itu yang saya pertanyakan. Saya mohon pak. Saya mau diisolasi di rumah sakit,” pintanya.

Sekretaris Kabupaten Morut Musda Guntur yang juga di tempat itu lalu menasehati si ASN untuk kembali ke rumah. Musda juga memastikan permohonan pria itu akan dipenuhi. Merasa tenang, ASN itu lalu meminta maaf kepada Sekkab dan hadirin lainnya. Ia pun berjanji untuk langung kembali ke rumahnya. “Terimakasih Pak Sekda. Saya juga minta maaf,” ujarnya berlalu pergi.

Meski membuat tegang, aksi pria itu tak memicu pegawai maupun anggota dewan berhamburan keluar gedung. Delnan Lauende yang juga sebagai juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Morut menjelaskan status ASN tersebut. Menurutnya, pria itu masuk kategori orang tanpa gejala (OTG).

Status diketahui setelah pria itu mengikuti rapid tes dengan hasil positif. Karena ASN itu merasa tertekan, dia kemudian menjalani isolasi sosial di RSUD Kolonodale. “OTG lagi telah menjalani tes swab pertama dengan hasil negatif. Namun untuk penegakan diagnosa masih menunggu hasil swab kedua,” sebut Delnan kemarin. (ham)

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.